Depkeu Mengaku Sulit Nilai Aset Negara

Jumat, 19 Juni 2009 – 16:48 WIB
JAKARTA - Departemen Keuangan (Depkeu) mengakui kesulitan menilai aset-aset milik negara di sejumlah kementerian/lembaga (K/L)Terutama yang cukup kesulitan adalah terhadap Departemen Pertahanan dan Departemen Pekerjaan Umum

BACA JUGA: KPK Akui Sadap HP Rani

"Memang belum semuanya selesai, karena ada beberapa instansi yang asetnya luar biasa besar," kata Dirjen Kekayaan Negara Depkeu, Hadiyanto, di Jakarta, Jumat (19/6).

Hadiyanto menyebutkan, aset tersebut antara lain meliputi jalan, jembatan, irigasi, DAM, waduk, bandara dan lainnya
"Aset-aset itu memerlukan keahlian khusus untuk menilainya," jelasnya.

Namun, dikatakan hadiyanto pula, terdapat juga penambahan aset negara sebesar Rp 600 triliun dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BACA JUGA: Depkes Siapkan CP Petugas Kesehatan Haji Sumatera

Hadiyanto mengatakan, penambahan itu bukan hanya berasal dari re-evaluasi aset
Peningkatan terjadi, katanya pula, karena adanya belanja modal dan belanja barang yang bertambah dari tahun ke tahunnya

BACA JUGA: Petugas Kesehatan Haji Mulai Ditatar 22 Juni

Penambahan juga bisa terjadi karena koreksi hasil penilaian aset dan inventarisasi.

Depkeu sendiri sedianya akan melakukan re-evaluasi aset negara, yang semula direncanakan dapat selesai pada tahun 2008 laluNamun prosesnya lantas diperpanjang hingga 2010, karena kompleksnya aset negara yang harus diperiksa(lev/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Periksa Panitera dan Hakim Agung!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler