Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) meluncurkan program bernama Women in Leadership dengan harapan semakin banyak perempuan menduduki jabatan senior di departemen tersebut.
Saat ini, Julie Bisjhop adalah perempuan paling senior dalam pemerintahan Australia dengan menduduki posisi Menteri Luar Negeri, namun di departemennya, hanya 30 persen jabatan eksekutif senior diduduki oleh wanita.
BACA JUGA: Kompetisi Berbahasa Indonesia Tingkat Nasional Pertama di Australia
Padahal mereka yang bekerja di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan ini lebih dari 50 persen adalah perempuan.
Untuk meningkatkan proporsi wanita di jabatan senior, DFAT hari Senin (23/11/2015) meluncurkan strategi yang disebut Women in Leadership.
BACA JUGA: Senator Ini Curiga Adanya Teroris di Antara Pengungsi Suriah ke Australia
Walau Julie Bishop menduduki posisi paling senior DFAT, hanya 30 persen wanita menduduki jabatan senior di sana. ABC: Nick Haggarty
Sekarang seluruh manajer di Departemen tersebut akan menjalani apa yang disebut 'pelatihan bias yang tidak disadari', dan sistem kerja yang fleksibel untuk wanita akan diperkenalkan.
BACA JUGA: Setiap Kali Demo Anti Islam di Australia, Selalu Ada Demo Tandingan
"Untuk DFAT bekerja secara maksimal, kita harus memaksimalkan seluruh talenta dan ketrampilan yang dimiliki oleh seluruh staf." kata Sekretaris DFAT Peter Varghese.
"Strategi ini adalah memperkuat kapabilitas dengan membuat seluruh staf mencapai potensi mereka.
Varghese mengikuti program bernama Male Champions of Change awal tahun ini, sebuah koalisi dimana para pejabat pria yang berkuasa mendorong terjadinya keseimbangan gender di dunia kerja di Australia.
DFAT sekarang menetapkan bahawa perempuan akan menduduki 43 persen posisi eksekutif senior band 1 di tahun 2020 (naik dari 36 persen) dan 40 persen band 2 (dari sekarang 25 persen).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Menhan Australia Usulkan Kirim Pasukan Darat ke Suriah