Depresi Tak Naik Kelas, Siswa SMP Gantung Diri

Jumat, 02 Maret 2012 – 08:25 WIB

INI peringatan bagi para orangtua agar selalu memperhatikan anaknya. Kamis (1/3) pagi kemarin, seorang siswa SMP nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di ventilasi kamar mandi rumahnya di Jalan Damai I, RT 7/2, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Korban Rio Septiadi, 15 tahun, ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi leher tercekik tali jemuran. Kali pertama korban ditemukan orangtuanya, Sumanto, 57, saat hendak mandi sekitar pukul 06.00. Saat itu pintu kamar mandi tertutup. Saat pintu diketok tidak ada yang menjawab dari dalam kamar mandi.

Kemudian Sumanto mendobrak kamar mandi itu, dan terkejut menemukan jasad anak mereka, Rio, telah dalam keadaan tergantung. Lalu kejadian itu dilaporkan ke Polsek Metro Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Tak berapa lama, petugas datang menuju lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. "Korban ditemukan pertama kali oleh orangtuanya," tegas Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan AKP Budi kepada wartawan, Kamis (1/3).

Kejadian tersebut, sempat mengundang warga setempat untuk mengetahui kejadian tersebut. Petugas terus melakukan olah TKP di kediaman siswa SMP 141 Mampang itu. Barang bukti berupa tali tambang dan pakaian korban disita guna penyelidikan lebih lanjut. Kemudian jenazah Rio sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna keperluan otopsi. Rencananya jenazah akan dimakamkan ke TPU di kawasan Petukangan Selatan.
 
Menurut keterangan orang tua korban, sebelum tewas korban tidak menunjukkan gelagat yang aneh, korban juga dalam keadaan sehat. Selama hidupnya, dan belakangan ini memang Rio sering menutup diri, diakuinya Rio sudah tidak melanjutkan sekolahnya enam bulan lalu. Karena tidak naik kelas 3 SMP.

Belakangan, keseharian Rio di rumah nonton televisi atau berdiam diri di dalam kamar. Tidak menunjukkan hal yang aneh-aneh. Bahkan sebelumnya, Rio juga minta dibelikan buah duku dan dibelikan oleh orangtuanya. "Rio juga tidak punya musuh dan tidak pernah cerita kalau ada masalah," kata Sumanto ayah korban. 

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan, atas peristiwa ini, pihaknya akan menelusuri penyebab tewasnya Rio dengan mengumpulkan informasi dari rumah sakit. Melalui penggalian informasi yang dilakukan, diharapkan peristiwa serupa tidak akan terulang kembali.

"Apapun penyebabnya, saya merasa sangat prihatin. Karena siswa itu meninggal di usia yang masih muda. Setiap masalah punya jalan keluarnya, karena itu saya berharap tidak ada lagi kejadian serupa terulang kembali di dunia pendidikan Kota Jakarta," ujar Taufik.

Selanjutnya, Disdik DKI akan memberikan imbauan kepada kepala sekolah di SD, SMP, SMA, SMK dan sederajat untuk melakukan pendekatan spiritual dan emosional kepada peserta didik agar tidak melakukan hal-hal yang dapat melukai dirinya sendiri. (ibl/wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antitipasi Banjir Akibat Tanggul Jebol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler