Deradikalisasi Tak Cukup Hanya Bagi Mantan Teroris

Minggu, 20 Mei 2018 – 16:42 WIB
Sebuah mural yang menentang aksi terorisme terlukis di pinggir Jalan Raya Ngagel, Surabaya, Rabu (16/5). Foto: Hanung Hambara/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menilai, program deradikalisasi perlu diperluas dan diberlakukan secara masif di tengah masyarakat.

Program deradikalisasi tak cukup hanya bagi mantan pelaku terorisme.

BACA JUGA: Kelompok Radikal Bermunculan, Pemerintah Jangan Lengah

Menurut Adi, langkah tersebut penting untuk memberantas bibit-bibit kekerasan.

Pasalnya, belakangan ini banyak orang belajar agama hanya mengandalkan media sosial, di mana pesan-pesan yang disampaikan belum terkonfirmasi kebenarannya.

BACA JUGA: Jangan Sampai Muncul Kesan Oposisi tak Punya Niat Baik

"Sekarang terjadi urban sufisme di kalangan perkotaan. Mereka memiliki pendidikan dan ekonomi yang baik, tapi potret keagamaannya berbeda dari NU dan Muhammadiyah,"ujar Adi kepada JPNN, Minggu (20/5).

Sufisme perkotaan, kata pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini, memiliki paham keagamaan yang relatif inklusif.

BACA JUGA: Jokowi Aktifkan Koopssusgab TNI, Sepertinya Oposisi Unhappy

Misalnya, bisadengan mudah mengkafirkan seseorang yang dinilai tidak sejalan dengan pandangan mereka.

"Jadi harus diubah model deradikalisasi. Teroris iya di deradikalisasi, tapi di saat bersamaan juga penting dilakukan di tengah masyarakat secara masif," ucapnya.

Adi mencontohkan seperti di tengah mahasiswa, program deradikalisasi sangat diperlukan. Terutama di kampus-kampus umum yang tidak memiliki basis pesantren yang kuat.

"Ini penting, karena potret keagamaan yang agak tertutup seringkali menjalar kemana-mana. Teroris memang harus dikikis, tapi saat bersamaan muncul bibit dan potensi orang radikal. Ini juga perlu ditangani dengan baik," pungkas Adi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Pasti Dukung Pelibatan TNI untuk Menumpas Teroris


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler