Derby Sarat Insiden

Selasa, 27 Maret 2012 – 07:32 WIB

MALANG - Derby Malang di Stadion Gajayana tadi malam (26/3) menjadi milik Persema Malang. Adalah gol tunggal Kim Jeffrey Kurniawan pada menit 79 yang menjadi mimpi buruk bagi Arema  IPL.

Selain sisi kemenangan Persema, pertandingan diwarnai berbagai insiden. Mulai 12 kartu kuning yang dikeluarkan wasit hingga boikot tim Arema IPL pada sesi jumpa pers.

Awalnya, pertandingan berjalan menarik. Pemain kedua tim sama-sama menunjukkan skill menawan. Kedua tim juga saling jual beli serangan. Arema IPL sempat menciptakan gol cepat pada menit ke-3 lewat tembakan Andrew Barisic. Sayang, gol tersebut dianulir wasit karena Barisic sudah dalam posisi offside.

Laga mulai memanas pada menit ke-5. Body charge antara Talaohu Musafry dengan Kasan Soleh berbuntut keributan antara dua pemain. Wasit Faulur Rosy yang memimpin pertandingan pun mengganjar keduanya dengan kartu kuning.

Pada menit ke-17, Arema IPL mendapatkan kesempatan untuk bisa unggul setelah wasit memberikan hadiah penalti. Wasit menunjuk titik putih akibat pelanggaran yang dilakukan kiper Persema Sukasto Effendi terhadap Roman Chmelo. Sayang, Musafry yang diberi kepercayaan menjadi eksekutor gagal melaksanakan tugasnya. Sepakannya bisa dibaca dan ditepis Sukasto.

Persema yang banyak mengandalkan serangan balik juga sempat mengancam pada menit ke-25. Striker blasteran Indonesia Belanda Irfan Bachdim lolos dari jebakan offside. Sayang, sepakan Irfan masih bisa ditepis kiper Arema IPL Deniss Romanovs. Hingga turun minum, skor kacamata 0-0 pun masih tidak berubah.

Memasuki babak kedua, tensi pertandingan semakin meninggi. Jual beli serangan lebih banyak terjadi di babak ini. Pada menit ke-50, Irfan Bachdim lagi-lagi mampu membuat pertahanan Arema IPL yang dimotori Irfan Raditya dan Hermawan kocar-kacir. Tapi, tendangan Bachdim yang hanya berjarak beberapa meter dari mulut gawang masih bisa ditepis Romanovs.

Permainan kembali terhenti menit ke-71. Bermula dari pelanggaran yang dilakukan Irfan Raditya terhadap gelandang Persema Dio Permana, terjadi ketegangan antara pemain kedua tim. Untungnya, insiden tersebut tidak berlangsung lama.

Petaka bagi Arema IPL akhirnya terjadi menit ke-80. Bermula dari penetrasi yang dilakukan Dodit Fitrio Effendi dari sayap kanan, sodoran umpan matangnya tidak disia-siakan oleh Kim Jeffrey Kurniawan yang berdiri di areal kotak penalti. Tembakan datar dan terukur yang dilepas Kim tidak mampu dijangkau Romanovs.

Lima menit berselang, Persema mendapatkan kesempatan untuk menggandakan skor. Pelanggaran Herwaman terhadap Kim membuat wasit menunjuk titik putih. Tapi, striker Persema Emile Bertrand Mbamba gagal mengemban tugasnya sebagai eksekutor. Tembakan mantan bomber Arema itu masih melambung di atas mistar gawang.
Setelah kegagalan penalti Mbamba, Arema IPL semakin meningkatkan intensitas serangan.

Namun, upaya untuk segera menyamakan kedudukan menemui jalan buntu. Heading Musafry pada menit ke-87 memanfaatkan umpan crossing Barisic juga  masih menyamping di sebelah gawang Persema.

Puncak ketegangan derby terjadi ketika wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Pemain Arema IPL langsung mengerubuti wasit. Itu karena wasit mengakhiri pertandingan tanpa memberikan masa injury time. Pelatih Arema IPL Dejan Antonic beserta ofisial Arema IPL juga "mengeroyok" wasit. "Meski sudah dikawal dan diamankan petugas keamanan, beberapa pemain Arema IPL sempat mengejar "wasit.

Selain soal injury time, laga tersebut mencatatkan rekor tersendiri soal jumlah kartu kuning. Total wasit mengeluarkan 12 kartu kuning untuk pemain dari kedua tim. Tujuh pemain Arema IPL yang mendapatkan kartu kuning adalah Musafry, Roman Chmelo, Andrew Barisic, Marko Krasic, Irfan Raditya, Legimin Raharjo, dan Hermawan.

Sementara lima pemain Persema yang mendapatkan kartu kuning adalah Naum Sekulovski, Kasan Soleh, Emile Mbamba, Sukasto Effendi, dan Irfan Bachdim.

Akibat adanya insiden di lapangan, sesi konferensi pers pun baru dilaksanakan pukul 21.30. Tak ada wakil dari Arema IPL yang hadir pada sesi jumpa pers. Itu adalah bentuk kekecewaan mereka terhadap kinerja wasit. Karena tidak bersedia menghadiri sesi konferensi pers, Arema IPL terancam sanksi.

Pelatih Persema Slave Radovski yang hadir pada sesi jumpa pers mengatakan bahwa dirinya tidak ingin mengomentari soal kepemimpinan wasit. Terkait banyaknya gesekan yang terjadi di lapangan selama pertandingan, Slave menyebutnya sebagai hal yang wajar. "Di mana pun, apalagi derby, banyak pemain yang bermain kasar," ujar pelatih berkebangsaan Makedonia itu.

Slave mengatakan bahwa dirinya puas dengan kemenangan yang diraih timnya atas Arema IPL. Itu sekaligus meneruskan rekor Persema yang selalu menang ketika bermain di Gajayana musim ini. (muf/iw/yn/ko)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alfred Riedl Segera Balik Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler