Deretan Pernyataan Kontroversial Mahathir Mohamad Soal Indonesia, Cek Nomor 3, Jangan Kaget

Rabu, 22 Juni 2022 – 22:28 WIB
Eks Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohamad di Istana Bogor, Jawa Barat. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tengah jadi sorotan publik karena melontarkan pernyataan mengejutkan.

Mahathir menyatakan wilayah Singapura dan Kepulauan Riau (Kepri) seharusnya menjadi bagian Malaysia.

BACA JUGA: Soal Klaim Mahathir atas Kepri, Sekjen PDIP Bereaksi, Ingatkan Operasi Dwikora

Pernyataan Mahathir memang kerap menuai kontroversi.

Berikut deretan pernyataan kontroversi Mahathir soal Indonesia:

BACA JUGA: Mahathir Sebut Kepri Seharusnya Masuk Wilayah Malaysia, Ini Alasannya

1. Mahathir sebut Kepri seharusnya masuk wilayah Malaysia

Mahathir menyatakan hal tersebut ketika berpidato pada Kongres Kelangsungan Hidup Melayu di Selangor, Malaysia, Minggu (19/6).

Dalam kongres bertitel Aku Melayu itu, dia menyoroti Pulau Batu Puteh (Pedra Branca) yang kini menjadi milik Singapura.

BACA JUGA: Syauqi Kaget, Imam Salat di Rest Area Ternyata Tokoh Penting

Pulau itu berada di pertemuan Selat Singapura dengan Laut Tiongkok Selatan. 

Nusa berupa gundukan batu di antara Pulau Bintan (Indonesia) dengan Semenanjung Malaya itu pernah menjadi bagian dari Kesultanan Johor.

"Seharusnya kita tidak hanya menuntut Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita. Kita semestinya menuntut Singapura dan juga Kepulauan Riau karena itu Tanah Melayu," kata Mahathir disambut aplaus peserta kongres. 

2. Mahathir dikecam karena hina Suku Bugis

Kasus itu berawal dari kampanye koalisi oposisi Pakatan Harapan yang berlangsung di Petaling Jaya pada 14 Oktober 2017 dengan tema Love Malaysia, end kleptocracy.

Saat itu, Mahathir menyindir korupsi 1MDB yang dilakukan PM Najib Razak. Mahathir menyebut Najib sebagai keturunan perompak Bugis.

"Mungkin dia bisa melacak keturunannya ke perompak Bugis. Entah bagaimana dia tersesat dan datang ke Malaysia. Pulang sana ke Bugis!" ujar Mahathir kala itu seperti dilansir The Strait Times.

Untuk diketahui, Bugis merujuk pada kelompok etnik pribumi berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan.

Akibat hal itu, banyak komunitas Bugis, LSM, dan berbagai lembaga lainnya yang tidak terima termasuk Wakil Presiden ke-12 dan 14 Republik Indonesia Jusuf Kalla.

3. Mahathir bela suporter Indonesia yang hina Timnas Malaysia

Saat masih menjabat Perdana Menteri, Mahathir pernah membela suporter Indonesia yang menghina Timnas Malaysia.

Peristiwa itu terjadi saat AFF U-16 tahun 2018 yang digelar di Indonesia. Suporter Indonesia saat itu mengeluarkan kata-kata tak terpuji kepada Timnas Malaysia yang sedang bertanding.

Namun, Mahathir malah mengimbau masyarakat Malaysia menoleransi ulah suporter Indonesia.

"Ya, kita harus toleransi sedikit. Cara orang lain, itu cara mereka dan cara kita lain. Kita tidak boleh terlalu marah. Lupakan saja," ujar Mahathir.

4. Mahathir mengambek

Saat dikecam karena menghina Suku Bugis, Mahathir mengambek dan mengembalikan dua penghargaan yang diterimanya dari Kesultanan Selangor.

Adapun Sultan Selangor Sharafuddin Idris Shah juga turut mengecam keras pernyataan Mahathir menghina suku asal Sulawesi Selatan itu.

Mahathir mengembalikan Darjah Kebesaran Seri Paduka Mahkota Selangor (SPMS) Darjah Kelas Pertama yang diterimanya pada 1978 dan Darjah Yang Amat Dihormati Kelas Pertama (DK) yang didapat pada 2003 saat dirinya turun dari jabatan sebagai PM.(cr1/jpnn)


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler