Derita Anisa, Bayi 13 Bulan Penderita Tumor Hati dari Lampung

Ketuk Simpati, Ibu-Ibu pun Keliling Pasar untuk Kumpulkan Dana

Selasa, 21 September 2010 – 08:08 WIB
AKAN DIOPERASI: Dahlan Iskan mengundang Anisa yang digendong ibunya, Yuliana, Minggu (19/9). Foto: Radar Lampung/JPNN

Akhirnya, Anisa, bayi berumur 13 bulan yang divonis menderita penyakit caroli's disease, segera menjalani transplantasi hati di RSUD dr Soetomo, SurabayaUluran tangan Dirut PLN Dahlan Iskan serta perjuangan Panitia Bantuan Dana Anisa (Panda) yang dikelola para ibu rumah tangga di Kota Bandar Lampung makin membesarkan hati orang tua bayi itu.

==============================
M

BACA JUGA: Hari-Hari Bachtiar Chamsyah, Mantan Mensos yang Mendekam di Rutan Cipinang

SYAIFUL AMRI, Bandar Lampung
==============================

NAMANYA begitu elok, Anisa Maulidia Rahma
Sayang, nasibnya tak seelok namanya

BACA JUGA: Dipuji Hillary Clinton, Tampil di Forum PBB

Bayi perempuan yang kini menginjak usia 13 bulan tersebut makin tidak berdaya
Tubuh dan matanya menguning, perutnya membesar

BACA JUGA: Ke Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia-Malaysia (3-Habis)

Dia divonis terserang caroli disease (tumor hati).

Anak kedua pasangan Yulianto, 30, dan Yuliana, 29, itu menderita penyakit langka tersebut sejak berusia dua bulanTumor di hati bocah dengan berat badan 6 kilogram itu tumbuh karena dinding saluran empedunya lemahWarga Jalan Haji Umar, Kelurahan Sumurputri, Bandar Lampung, tersebut pernah dirawat di sejumlah rumah sakit di kotanyaDia juga telah menjalani pengobatan alternatifSayang, hingga kini dia tak kunjung sembuh.

Beberapa bulan lalu, Anisa dibawa ke RSCM, JakartaDi rumah sakit terbesar milik pemerintah tersebut, Anisa diminta menjalani transplantasi liverOperasi cangkok hati itu membutuhkan dana hingga Rp 1 miliar.

Yulianto, yang hanya tukang ojek motor, tentu tidak punya uang sebanyak ituBahkan, untuk biaya mengantar ke Jakarta saja, orang tua Anisa harus minta bantuan tetangga dan kerabatMaka, dengan berat hati, Anisa dibawa pulang ke Bandar Lampung.
Penderitaan bocah malang itu memang mengundang perhatian tetanggaUang yang terkumpul dari warga digunakan oleh Yuliana, ibunda Anisa, untuk membeli susu PregestimilSusu formula khusus yang dianjurkan oleh dokter untuk pasienHarganya lumayan mahal, Rp 200 ribu per kaleng

Selain tetangga, bantuan datang dari warga lain di Bandar LampungBahkan, saat ini sudah terbentuk Panitia Bantuan Dana Anisa (Panda) yang dikoordinasikan oleh Nurbaidah, istri Ketua DPD AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia) Lampung Syamsul Arifin SHYang menarik, Panda beranggota ibu-ibu rumah tangga biasaPanda menggalang dana melalui program Koin Peduli AnisaMereka berharap terkumpul banyak uang sehingga bisa mencukupi biaya operasi cangkok hati bayi malang tersebut.

Kerja Panda cukup konkretMereka bergotong royong membuat kotak-kotak penggalangan dana sejak awal Juni lalu bersama warga lainYulianto bersama istrinya, Yuliana, ikut mengedarkan kotak itu ke rumah-rumah makan, warung-warung, dan tempat keramaian lain demi kesembuhan anak merekaAnisa yang ikut dalam gendongan sang ibu menarik simpati orang-orang yang melihat sehingga tergerak untuk menyumbang.

Meski hasil yang diperoleh belum seberapa, mereka tetap bersemangatHingga setengah bulan aksi berjalan, uang yang terkumpul baru Rp 16 jutaPadahal, mereka butuh minimal Rp 1 miliar

Selain menggalang dana, tetangga pasien menyebarkan brosur berisi informasi mengenai penyakit caroli disease yang menyerang AnisaAksi itu mereka helat di Tugu Adipura, pusat Kota Bandar LampungTargetnya bukan hanya terkumpulnya uang untuk operasi, tetapi juga biaya hingga Anisa sembuh total. 

Akhirnya, Anisa direncanakan menjalani transplantasi (cangkok) hati di RSUD dr Soetomo, Surabaya"Insya Allah Minggu ini (26/9) Anisa menjalani operasiDoakan, ya," tutur Yuliana kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group) kemarin (20/9)Yuliana mengatakan, derita Anisa mulai terdeteksi setelah menjalani pemeriksaan CT scan dengan biaya sendiri pada 13 Maret laluHasil diagnosis menyebutkan bahwa bocah itu menderita caroli disease
      
Menurut Direktur Umum RS Mardi Waluyo Metro Lampung dr Paran Bagionoto SpB yang sempat menangani Anisa, caroli disease adalah penyakit keturunan yang dibawa sejak lahirPenyakit itu ditandai oleh kulit dan mata pasien terlihat menguning seperti penyakit kuning/liverKemudian, perut terasa nyeri dan membesarHal itu terjadi karena pelebaran saluran yang membentuk kantong-kantong pada saluran empedu.

Ada dua jenis penyakit iniYakni, caroli disease simple dan caroli disease complex"Anisa menderita yang kompleksJadi, satu-satunya jalan agar bisa sembuh harus menjalani transpalasi hatiItu pun kemungkinan sembuh sangat kecil, tapi kita harus berusaha," urainya.

Hati yang dicangkokkan harus hati dari keluarga yang memiliki genetik samaIni untuk menghindari terjadinya penolakan
Anisa, kata Yuliana, sudah cukup lama menderita penyakit ituTepatnya saat usianya baru dua bulanKali pertama dia dan suami membawanya ke RS Imanuel, BandarlampungKarena keterbatasan biaya, Anisa hanya menjalani perawatan dua hari

Setelah itu, Anisa menjalani pengobatan alternatifNamun, lantaran tak sembuh juga, bayi itu dibawa ke RSU dr Hi Abdul Moeloek dan terakhir ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Menurut dr Billy Rosan SpBA, dokter spesialis bedah anak RSUD dr Hi Abdul Moeloek, tidak mungkin tim medis mengangkat hatinya untuk mengobati saluran empedunyaTindakan pembedahan tidak akan banyak berpengaruh terhadap kesembuhan Anisa"Ini karena hampir semua saluran empedunya membesar," ungkapnya

Penderitaan Anisa akhirnya terdengar Dirut PLN Dahlan Iskan, yang tiga tahun lalu sukses menjalani transplantasi hati di TiongkokBahkan, Dahlan siap membantu operasi dan pengobatan penyakit Anisa"Segera siapkan segala sesuatunyaJangan menunggu terlalu lamaDampaknya akan makin memburuk bila Anisa tetap begini," ujar Dahlan seraya menggendong Anisa

Dahlan berada di Lampung untuk mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Katibung, Lampung Selatan, Minggu (19/9)Di sela-sela kunjungan kerjanya itu, mantan CEO Jawa Pos Group tersebut menyempatkan diri menemui Anisa dan orang tuanyaSaat itu Dahlan didampingi General Manager PLN KIT Sumbagsel Ir Sudirman dan jajaran direksi PT PLN serta Direktur Radar Lampung Group Ardiansyah SHSelama ini perkembangan kondisi Anisa memang mendapat perhatian khusus dalam pemberitaan Radar Lampung (grup JPNN)

Dalam kesempatan itu, Dahlan memberikan apresiasi khusus atas peran warga yang dikoordinasi ibu-ibu Panda"Tanpa kerja keras Panda, mungkin saya tidak bisa bertemu AnisaAnisa patut mendapat bantuan," tuturnya

Dahlan juga memberikan petunjuk agar Anisa segera mendapat perawatan di RSUD dr Soetomo SurabayaJika tidak secepatnya dioperasi, tulang Anisa akan membusukKondisi itu akan menambah buruk kondisi kesehatannya

Yuliani dan Yulianto pun tak bisa menahan haru atas perhatian banyak pihak, termasuk dari Dirut PLN"Terima kasih, Pak DahlanSaya ingin anak saya sembuh," tutur Yuliani dengan mata berkaca-kaca

Begitu pula Yulianto yang siap mendonorkan hati demi anaknya"Insya Allah saya siap mendonorkan hati saya untuk AnisaMohon doanya, Pak," tutur Yulianto sambil menjabat tangan Dahlan.

Koordinator Panda Nurbaidah juga menyatakan terima kasih atas perhatian Dahlan Iskan yang bersedia meluangkan waktu untuk menjenguk Anisa"Panda telah berbuat, namun kemampuan kami terbatasDana yang berhasil kami kumpulkan selama ini hanya sekitar Rp 100 jutaRasanya dana sebesar itu belum memadai untuk mendukung operasi Anisa," ujarnya.

"Dengan adanya bantuan dari Pak Dahlan, kami hanya bisa menyampaikan terima kasihMudah-mudahan bisa mengetuk hati yang lain," tambahnya.

Tak sebatas menggali dukungan dana dari donatur, Panda berencana menghelat penggalangan dana untuk Anisa lewat konser musik amal yang rencananya dilangsungkan di Graha Patimura Bandarlampung, 22 Oktober mendatang"Konser musik itu bertujuan agar dana yang terkumpul dapat mem-back-up segala kebutuhan Anisa," tandas Nurbaidah(*/c2/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia-Malaysia (2)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler