Desa di Zona Bahaya Gunung Agung Bertambah

Senin, 02 Oktober 2017 – 12:54 WIB
Presiden Jokowi didampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sapa pengungsi di GOR Swecapura, Klungkung, Selasa (26/9). Ilustrasi : Mifhahuddin H/Radar Bali

jpnn.com, KARANG ASEM - Aktivitas erupsi Gunung Agung sampai Minggu petang (1/10) masih tinggi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, gempa yang terjadi mulai pukul 00.00 sampai 18.00 WITA mencapai 764 kali.

BACA JUGA: Terketuk Derita Pengungsi, IIPG Gelar Baksos di 3 Lokasi

Dari angka tersebut, gempa vulkanik yang paling banyak. Yakni, 478 kali dalam 12 jam.

Karena itu, status awas pada gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl tersebut belum bisa dicabut.

BACA JUGA: Pengungsi Gunung Agung yang Kaya Silakan Sewa Hotel

Kepala PVMBG Kasbani menjelaskan bahwa dua hari belakangan, wujud Gunung Agung memang tidak bisa terlihat dengan baik dari Pos Pantau Gunung Api Agung di Kecamatan Rendang, Karangasem.

Namun, pos lain di sebelah utara masih bisa melihat gunung tersebut dengan jelas.

BACA JUGA: Menpora Bagi Bola ke Anak-Anak Pengungsi Erupsi Gunung Agung

"Masih ada embusan asap sekitar 50 meter di atas puncak," ungkap Kasbani.

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menyampaikan bahwa jumlah desa yang berada di zona berbahaya bertambah dari 27 menjadi 28.

"Satu desa tambahan itu Desa Bungaya Kangin," ungkap Pastika. Desa tersebut berada di wilayah Ke­camatan Bebandem. (syn/c7/oki/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengungsi dari Zona Aman Gunung Agung Akan Dipulangkan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler