jpnn.com, ACEH TAMIANG - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream melalui Pertamina EP Asset-Rantau Field menghadirkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Program Rumah Kreatif Tamiang di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Provinsi Aceh.
Sebagai bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB) dan upaya menjalankan komitmen tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL), Pertamina berharap dapat mewujudkan percepatan penggunaan energi terbarukan yang memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
BACA JUGA: Selamat, Dirut Pertamina Nicke Raih Penghargaan Nawacita Award 2023
Head of Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Djulianto Tasmat mengatakan melalui program DEB ini memberdayakan sejumlah 20 orang penyandang disabilitas kurang mampu di Desa Tanjung Karang, Kabupaten Aceh Tamiang.
Wilayah tersebut merupakan daerah dengan jumlah penyandang disabilitas kedua terbesar di Provinsi Aceh.
BACA JUGA: Pertamina Resmi Luncurkan Sustainability Academy & Sustainability Center Pertama di Asia
“Melalui program ini, Pertamina berharap dapat meningkatkan kesediaan akses terhadap sumber energi bersih, khususnya bagi para penyandang disabilitas di Desa Tanjung Karang, dan masyarakat pada umumnya,” kata Djulianto.
Berkapasitas 4,91 Watt Peak (Wp) yang menghasilkan 6.320 Watt Hour (Wh) per tahunnya, PLTS ini tidak hanya mengurangi emisi hingga 6.383 kgCO2eq per tahun, tetapi juga menghemat biaya listrik hingga Rp 9 juta per tahun.
BACA JUGA: Kurangi Emisi, Pertamina Bidik Bisnis Penangkapan Karbon dan Gas Alam Cair
Ini adalah salah satu langkah dalam akselerasi transisi energi terbarukan dengan mengoptimalkan sumber daya energi lokal.
Program Desa Energi Berdikari telah dilaksanakan sejak 2019, hingga saat ini telah ada di 52 desa di seluruh Indonesia dan memberikan manfaat dengan menghasilkan 143.250 Wp energi PLTS.
Kemudian 605 ribu m3/tahun energi Gas Metana & Biogas, 16.500 Wp energi hybrid surya dan angin, 8 ribu watt energi microhydro, dan 6.500 liter/tahun biodiesel, serta pengurangan dampak emisi sebesar 565.896 tonCo2eq/tahun.
Dari sisi perekonomian, program ini secara nasional memberikan dampak bagi 3.061 kepala keluarga dengan total multiplier effect sebesar manfaat Rp 1,8 milliar per tahun.
Selain itu, program DEB Pertamina ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin #7 (Energi Bersih dan Terjangkau, poin #8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin #13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Melalui program ini, Pertamina juga turut mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) atau bebas emisi pada 2060. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi