jpnn.com, BANDUNG - Komisi Pemilihan Provinsi Jawa Barat, sejak dua hari lalu telah merilis iklan di media cetak untuk empat pasangan calon gubenur Jawa Barat.
Keempat pasangan calon gubernur, menghadirkan masing-masing desain iklan yang dinilai mampu menarik perhatian warga untuk memilih mereka, pada hari pencoblosan 27 Juni mendatang.
BACA JUGA: Survei Terbaru: Elektabilitas Asyik Menempati Posisi Teratas
Pengamat dan praktisi desain komunikasi visual Dodi Nursaiman menilai tidak ada yang berubah pada desain iklan para calon gubernur Jawa Barat.
Menurut Dodi hampir ada kesamaan yang ditemuinya dari seluruh iklan pasangan calon gubernur, yang menunjukan wajah-wajah ramah dan penuh senyuman sebagai upaya memikat hati para pemilih.
BACA JUGA: Gaya Ridwan Kamil Dinilai Mamahami Kaum Milenial
"Meskipun saya misalnya tak kenal dengan foto salah seorang calon, tapi dia tersenyum, seolah akrab dan kenal dengan kita yang mellihat iklan pasangan calon tersebut," tuturnya.
Dodi lantas memberikan penilaian desain iklan empat paslon tersebut. Ide iklan pasangan nomor urut satu dalam pandangan Dodi cukup menarik, dengan menghadirkan Ridwan Kamil dan Uu sebagai barista, meskipun tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
BACA JUGA: Tokoh Sesepuh Jabar Beri Dukungan Kepada Ridwan Kamil
Iklan pasangan nomor urut dua, dalam pandangan Dodi tidak jelas pesan apa yang ingin disampaikan dengan slogan Hasanah Jabar Terjamin, yang menurutnya cukup absurd.
"Memunculkan pertanyaan, yang terjamin itu apa? yang dijamin itu perbaikan, kemajuan Apakah kelompoknya, apakah partainya, atau masyarakat pemilihnya, itu tidak terlihat" tuturnya.
Terlebih defisini tenteram dan sejahtera yang muncul dalam poster iklan juga relatif masih terlalu umum, dan tidak spesifik.
Pasangan nomor urut tiga, yang juga turut memasang foto Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dalam pengamatan Dodi, terlihat tidak percaya diri, dan terkesan masih ingin menjual kisah-kisah masa lampau.
"Muncul pertanyaan, sebenarnya yang mau jadi calon gubernur Jabar itu siapa? Apakah pasangan Asyik atau pasangan Aher dan Prabowo. Pertanyaan saya kenapa harus mendompleng nama besar orang lain, ibaratnya tidak pede dengan potensi dan kinerja sendiri sebagai calon" tegasnya.
Layout iklan pasangan nomor tiga, juga menurut Dodi terlihat sangat terstruktur, dengan warna putih yang dominan, karena mungkin peran PKS yang sepertinya juga dominan.
Iklan pasangan nomor urut empat, dinilai Dodi paling tidak menarik dari sisi desain. Dodi menilai, bahwa pasangan nomor empat sepertinya ingin hadir dengan program-program yang sudah dikerjakannya.
"Ini terlihat dari foto-foto dan kata-katan alasan mengapa memilih Dedi Mizwar," jelasnya.
Dari semua iklan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Dodi mengakui dari sisi teknik komunikasinya, desain iklan pasangan RINDU lebih unggul dibanding desain iklan pasangan lainnya.
"Iklan pasangan RINDU mencoba mengarahkan sisi emosional pemilih, atau dalam bahasa desainnya, ada faktor emotional design yang dimasukan ke dalam iklan," ungkap Dodi.
Iklan pasangan Rindu memiliki cara berkomunikasi yang lebih kekinian dan menyerap aspirasi 'zaman now', dan tidak terbawa arus cara komunikasi pragmatis pilkada lima tahun atau sepuluh tahun lalu.
"Tim desain pasangan nomor urut satu, sepertinya menangkap gagasan bahwa sekarang trennya sedang musim kopi yang menjamur dan menjadi gaya hidup masyarakat di Jawa Barat, yang harus direspon dan kemudian digunakan sebagai materi iklan," kata dia.
"Intinya, dari sisi desain dan layout, iklan pasangan nomor urut satu lebih modern, dan memiliki desain yang lebih berbicara atau design value yang lengkap dibanding pasangan lainnya," pungkasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Partai Berkarya dan Gerakan Hejo Beri Dukungan untuk Rindu
Redaktur & Reporter : Yessy