jpnn.com - SURABAYA - Penyandang tunanetra tidak butuh bantuan lagi saat menggunakan sepatu. Begitulah obsesi Avelia Valentine. Dengan tekad kuat itulah, mahasiswa Desain Komunikasi Visual Ubaya tersebut menciptakan sepatu khusus tunanetra. Namanya adalah safety slippers.
Selama ini, kata Avelia, belum ada sepatu khusus tunanetra. Mereka harus memakai sepatu biasa seperti alas kaki orang biasa. Sering terjadi, begitu melepas sepatu, penyadang tunanetra sulit menemukan dan memakainya lagi. ''Nanti di sepatu ini ada inisial pemilik sepatu dalam bentuk huruf braille,'' katanya.
Avelia menyatakan dapat ide membuat sepatu itu saat seorang kerabatnya yang tunanetra meninggal karena terpeleset di jalan. Dia mendesain sol khusus dari bahan rubber untuk sepatu tunanetra. Sepatu tersebut dia buat hanya bagi tunanetra dewasa.
Kelebihan safety slipper terletak pada sol yang lebih kuat daripada sepatu biasa. Sol itu terpisah dari bodi sepatu sehingga bisa diganti dengan mudah jika sudah aus.
Mengapa harus begitu? Sebab, cara berjalan orang tunanetra berbeda dengan orang biasa. ''Cara berjalan mereka adalah kaki diseret, tidak dilangkahkan. Sebab, mereka meraba-raba jalan dengan kakinya,'' jelasnya.
Mahasiswi semester 6 itu menambahkan, manik-manik braille disesuaikan dengan inisial pemilik sepatu. Tunanetra dapat mengenali sepatunya dengan menyentuh manik-manik di dekat lubang masuk sepatu. ''Selama ini para tunanetra sulit membedakan sepatu mereka ketika berada di tempat umum. Bahkan, mereka harus mencium aroma sepatu untuk dapat mengenali sepatunya,'' terangnya. (kus/mas/roz)
BACA JUGA: Budaya Berpengaruh pada Daya Ingat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anda Perokok? Rutinlah Screening untuk Deteksi Kanker Paru-Paru
Redaktur : Tim Redaksi