jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) meminta pemerintah membatalkan rencana PT Bank Mandiri mengakuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN). Alasannya, pemerintah seharusnya mempertahankan peran BTN sebagai lembaga penyedia kredit perumahan bagi masyarakat.
Menurut Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus memahami fungsi BUMN dalam menyediakan kebutuhan terhadap papan (perumahan). “Pemerintah justru harus memperkuat BTN dalam memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan rakyat di bidang perumahan,” kata Hasto di Jakarta, Rabu (23/4) malam.
BACA JUGA: Triwulan I, Laba BRI Capai Rp 5,9 Triliun
Mantan anggota Komisi BUMN di DPR itu menambahkan, BTN selama ini mampu menjadi pilar dalam memfasilitasi masyarakat mendapatkan hunian. Padahal, lanjutnya, BTN bisa dibilang sendirian dalam menyediakan kredit pemilikan rumah (KPR) bagi masyarakat kelas bawah dan menengah.
“Akuisisi BTN itu bertentangan dengan pemenuhan kebutuhan dasar warga negara di bidang perumahan. Jadi pemerintahan SBY seharusnya lebih memilih memperkuat BTN daripada meleburkannya dengan Mandiri,” lanjut Hasto.
BACA JUGA: BI Larang Bank Mendebet Tanpa Persetujuan Nasabah
Meski demikian Hasto juga mengingatkan manajemen BTN untuk terus meningkatkan kualitas layanan, termasuk semakin memperluas jangkauan dalam menyediakan kredit murah. “Sehingga BTN semakin mampu menyediakan kredit perumahan rakyat dengan bunga yang semakin rendah sesuai dengan kemampuan rakyat,” cetusnya.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Tunda Akuisisi BTN-Mandiri, SBY Minta Karyawan BTN Kembali Kerja
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akuisisi Ditunda, Serikat Pekerja BTN Gelar Pesta
Redaktur : Tim Redaksi