jpnn.com - JAKARTA - Kemacetan jalur darat di pulau Jawa masih belum bisa diatasi oleh pemerintah Hal itu diperparah dengan minimnya pertambahan jalan dan meningkatnya jumlah kendaraan pribadi tiap tahunya. Melihat hal itu, para kepala daerah mendesak pemerintah untuk segera membangun jalur dobel track sampai ke Banyuwangi.
Desakan itu datang saat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Trasnformasi serta Rajawali Foundation menggelar diskusi On The Train Dialogue kemarin (27/8).
BACA JUGA: Opsi Kenaikan Harga BBM Tertinggi Rp 3 Ribu
Diskusi yang bertempat di kereta Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta-Semarang turut dihadiri oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono serta delapan kepala daerah.
Delapan kepala daerah itu diantaranya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Bupati Tegal Entus Susmono, Walikota Cirebon Ano Sutrisno, dan Wakil Walikota Tegal Nursholeh. Selain itu Sekda Pekalongan Dwi Arie Putranto serta Asisten Adminsitrasi Pemkot Semarang Eko Tjahjono. Mereka membahas perkembangan jalur ganda kereta api di pulau jawa.
BACA JUGA: Pasokan BBM Ditambah 30 Persen Untuk Urai Antrian
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengatakan mengatakan pembangunan Dobel Track sangat ditunggu. Pasalnya problem kemacetan jalan sampai kini belum bisa diselesaikan oleh pemda.
Sambari mengatakan, kemacetan itu disebabkan bertambahnya kendaraan pribadi seperti mobil dan roda dua. Selain itu, di kota Pudak itu banyak terdapat perusahaan. "Di Gresik ada 289 industri besar. Seperti Wilmar, Petrokimia dan Semen Gresik. Semuanya menunggu realisasi Dobel Track," ujarnya.
BACA JUGA: Rieke Ragukan Defisit Anggaran Semata-mata karena Subsidi
Tak hanya itu, Sambari menjelaskan bahwa pengusaha juga membutuhkan angkutan kereta dari pelabuhan menuju ke pabrik. Sebab, jika lewat jalur darat ongkosnya mahal. "Saya sudah bertemu pengusaha. Mereka sangat membutuhkan angkutan kereta," ucapnya.
Senada dengan Sambari, Bupati Banyuwangi Abdullah Aswar Anas juga berharap dobel track diperpanjang sampai ke Banyuwangi. Sebab permasalahan jalur pantura setiap tahunya selalu sama. Ketika lebaran, jalur vital itu selalu dipadati oleh pemudik yang pulang kampung. "Pantura merupakan mesin pembunuh orang. Setiap tahun ratusan orang meninggal karena kecelakaan," paparnya.
Azwar melanjutkan, semakin tahun banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali. Jumlahnya mencapai 4,4 juta wisatawan per tahunya. Menurut dia, potensi itu harus terus ditingkatkan oleh pemerintah. Salah satunya dengan ketersediaan sarana transportasi yang memadai yakni dengan kereta api.
Sedangkan untuk Banyuwangi, menurut mantan Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu, keberadaan jalur ganda bisa meningkatkan kunjungan wisata. Selain itu memfasilitasi industri-industri yang ada di wilayah timur Jawa.
Seperti industri berbasis pertanian, untuk mengirim hasil produksinya melalui pelabuhan yang ada di wilayah timur seperti Pelabuhan Probolinggo atau Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi. "Dobel track sangat efisien untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik yang sudah kewalahan dan menimbulkan high cost economy.
Namun, Azwar mengaku dengan adanya jalur ganda itu akan timbul permasalahan baru. Yaitu perlintasan sebidang. Menurut dia perlintasan sebidang harus segera diatasi. "Karena dengan dobel track intensitas kereta naik. Sehingga akan muncul kemacetan," paparnya.
Dalam diskusi itu, Kemenhub juga menghadirkan kepala daerah yang wilayahnya sudah dibangun dobel track. Seperti Cirebon, Tegal, Semarang dan Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro, Suyoto mengaku sangat terbantu dengan adanya Dobel Track. Sebab hasil produksi dari Bojonegoro bisa langsung dikirim ke Jakarta. "Kami bisa langsung kirim beras ke Jakarta dengan kereta api," ujarnya.
Dalam waktu dekat, Bojonegoro juga akan mencukupi kebutuhan daging sapi di Jakarta. Suyoto mengatakan Rumah Potong Hewan (RPH) di Bojonegoro sudah mengirimkan daging sapi lewat cold storage."Per harinya kami kirim 20 ekor sapi. Ke depanya akan kami tingkatkan sampai 150 ekor sapi," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan Kemenhub akan menambah jalur ganda sampai ke Banyuwangi. Pasalnya moda kereta api adalah salah satu solusi untuk mengurangi beban jalan. "Saat ini 80 persen angkutan semua di jalan," ujarnya.
Dia menjelaskan, pembangunan jalur ganda harus memperhitungkan tujuh poin. Yakni ketersediaan multimoda, persimpangan sebidang, akses ke pelabuhan, dan kawasan industri. Selain itu melihat potensi daerah yang dikembangkan. Misalnya daerah itu sebagai importir jagung, pengirimannya harus dipikirkan.
Selanjutnya dobel track harus menghubungkan ke daerah-daerah potensi wisata. "Serta kawasan dobel track harus dilihat UMRnya. Karena banyak pengusaangusaha yang mencari daerah di sekit dobel track. SehinggaUMRnya juga harus diperhatikan," tuturnya.
Menurut Bambang ada salah satu permasalahan yang tak kalah penting. Yakni pembebasan lahan. Menurut dia terkadang pembebasan lahan sangat lama. Bambang mengatakan, pemda harus bekerja sama dengan Kemenhub untuk mempercepat dobel track. (Aph)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPN 10 Persen Bisa Bikin Bisnis Online Layu Sebelum Berkembang
Redaktur : Tim Redaksi