Destinasi Wisata Halal Lombok Harus Terbebas dari Sampah

Jumat, 14 April 2017 – 20:02 WIB
Kawasan Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Foto: Lombok Post

jpnn.com, JAKARTA - Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengantongi predikat destinasi wisata halal terbaik di dunia sedang berjibaku dengan persoalan sampah. Sebagai destinasi wisata, pulau di sebelah timur Bali itu harus bisa tampil bersih.

Tiga menteri juga ikut sibuk mencari solusi soal sampah di destinasi wisata khususya di Bali. Mereka itu adalah Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan, Menpar Arief Yahya dan Menhub Budi Karya Sumadi, yang mencari soluai sampah di Pulau Dewata. Mereka juga mengundang Jakarta Propertindo dan satu perusahaan pengolah sampah di Benowo, Surabaya.

BACA JUGA: GenPI Jatim Panaskan Mesin Sebelum Deklarasi di MTF

Namun, bersih saja belum cukup. Person in Charge (PIC) Mandalika dari Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) T Rahmadi mengatakan, pada Kamis (13/4) ada rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Kemaritiman. Menurutnya, upaya menangani sampah di Pulau Lombok perlu melibatkan masyarakat.

Rahmadi mengaku telah berdiskusi dengan pakar dari Eco Green Nusantara untuk manajemen pengelolaan sampah. “Eco Green Nusantara adalah sebuah wirausaha sosial yang bergerak dalam bidang pengolahan sampah di NTB,” ujar Rahmadi.

BACA JUGA: Hamdalah, Destinasi Indonesia Laku Keras di SilkAir Roadshow 2017

Menurutnya, Eco Green Nusantara sudah menunjukkan capaian positif dalam pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB. Program itu tersebar di lima kabupaten/kota di Lombok.

“Ada pula recycle center (pusat daur ulang, red) di Kota Mataram, NTB. Eco Green bertujuan untuk menjaga lingkungan sekaligus membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat pada pelestarian lingkungan serta pengembangan ekonomi masyarakat desa melalui usaha pengolahan sampah,” tuturnya.

BACA JUGA: Seru! Ada Chef Juna di Festival Banyuwangi Kuliner 2017

Rahmadi menambahkan, kosep itu bisa diterapkan di lokasi-lokasi wisata. “Eco Green mencoba untuk mengusulkan quick win pengelolaan sampah di kawasan wisata,” sebutnya.

Rahmadi juga menyampaikan kabar baik tentang perkembangan amenitas di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Menurutnya, jumlah homestay di lingkar KEK Mandalika terus bertambah.

Hingga 13 April 2017, total ketersediaan homestay sudah mencapai 708 ruang. “Ini sesuai data updated yang kami peroleh dari Tim Relawan Lombok Tourism Forum di lapangan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Lombok menyabet dua penghargaan serius dari ajang World Halal Tourism Award 2016. Dua penghargaan itu adalah World's Best Halal Beach Resort untuk Novotel Lombok Resort & Villas, serta World's Best Halal Travel Website bagi www.wonderfullomboksumbawa.com.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat Nih, 20 April Ada Lets Capture di Kemenpar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler