Deteksi Dini Kanker Bisa Tekan Tingkat Kematian Pasien

Selasa, 30 Juli 2024 – 16:36 WIB
Kanker penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia, karenanya deteksi dini perlu dilakukan untuk menekan tingkat kematian pasien. Foto dok. Island Hospital

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengidentifikasi kanker sebagai penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke.

Sebagai gambaran pada 2020 dilaporkan hampir 400 ribu kasus kanker baru dengan tingkat kematian sebesar 234.511 jiwa.

BACA JUGA: Kanker Tiroid Mudah Disembuhkan, Ahli Bedah Beri Penjelasan

“Dengan deteksi dini, kemungkinan perawatan akan jadi lebih sedikit, waktu pemulihan yang lebih singkat, dan peluang kelangsungan hidup pasien yang lebih tinggi,” kata Chief of Staff di Island Hospital, Lim Kooi Ling dalam pernyataan resminya, Selasa (30/7).

Lim menjelasjakan, cara penting untuk meningkatkan peluang menghadapi penyakit tidak menular ini adalah dengan diagnosis dan perawatan dini. Untuk memfasilitasi hal ini, Island Hospital menyediakan program skrining kesehatan untuk pencegahan penyakit yang komprehensif dan intervensi dini.

BACA JUGA: Kasus Kanker Meningkat, Hati-hati Konsumsi AMDK yang Mengandung Bromat

"Skrining kanker secara rutin dapat meningkatkan kemungkinan menemukan kanker sebelum menyebar, yang dapat membuatnya lebih mudah untuk diobati," ucapnya.

American Cancer Society mengungkapkan bahwa kanker payudara stadium 1 bisa diobati, dengan tingkat kelangsungan hidup relatif lima tahun sebesar 99 persen.

BACA JUGA: Pakar Kesehatan Sebut Nikotin Bukan Penyebab Kanker

Tahun lalu, rumah sakit yang berbasis di Penang ini melakukan 21 ribu skrining kesehatan dan mendeteksi 1.300 kanker. 

Selain itu, Island Hospital menjadi yang pertama dan satu-satunya di Penang yang berkolaborasi dengan ICON Sunsuria, sebuah kolaborasi dengan penyedia perawatan kanker terbesar di Australia dan Sunsuria Healthcare di Malaysia.

Rumah sakit tersebut juga satu-satunya yang memiliki dua pengakuan dari Australian Council on Healthcare Standards (ACHS) dan Centre of Excellence Cancer Care Services.

“Diagnosis dini tidak hanya mencegah kerusakan lebih lanjut dan mengurangi rawat inap, tetapi juga menghindari kerusakan jantung yang tidak dapat diperbaiki," imbuhnya.

Kepala Kardiologi di Island Hospital Dr Yeoh Joon Kuan, menambahkan, Island Hospital memiliki berbagai layanan skrining kesehatan jantung, termasuk opsi skrining lanjutan untuk risiko kematian jantung mendadak akibat aritmia.

Departemen kardiologi rumah sakit ini juga terus berinvestasi dalam fasilitas intervensi diagnostik dan terapeutik jantung yang canggih. 

“Kami selalu mengikuti inovasi medis terbaru. Modalitas canggih ini membantu kami memastikanhasil klinis yang lebih baik dan bertahan lama,” katanya.

Dia menyebutkan, pihaknya juga melayani volume pelancong kesehatan terbesar, melayani hampir 200 ribu pasien internasional pada 2023, dengan hampir 90 persen berasal dari Indonesia. 

Sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap industri pariwisata medis, rumah sakit ini terpilih sebagai salah satu dari empat finalis dalam program Rumah Sakit Wisata Medis Flagship (Flagship Medical Tourism Hospital programme) yang diprakarsai oleh Malaysia Healthcare Travel Council. (esy/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler