Deteksi Mikropenis Buah Hati

Sabtu, 21 Desember 2013 – 19:01 WIB

jpnn.com - PROBLEM kesehatan mikropenis bukan sesuatu yang mengancam jiwa, namun sangat mengganggu secara kosmetik. Kondisi seseorang dengan mikropenis juga berpengaruh terhadap emosi. Karena itu, alangkah lebih baik jika orang tua mendeteksi dini gejala mikropenis kepada buah hatinya sejak bayi.

Dokter Achmad Y. Heryana SpA dari RSUD dr Soetomo mengungkapkan, kasus mikropenis pada anak semakin banyak. Jumlah pasien yang datang ke poli anak lebih banyak jika dibandingkan dengan satu dua tahun lalu. Tidak urung, hal itu membuat orang tua khawatir. Siapa pun pasti tidak mau bila buah hatinya memiliki kelainan tersebut. Apalagi ukuran penis kerap diidentikkan dengan kemampuan seks seseorang. Padahal, hal itu sama sekali tidak benar.

BACA JUGA: Biarkan Perempuan Melihat Aktivitas Penetrasi agar Lebih Bergairah

Menurut Achmad, deteksi dini untuk mengetahui ukuran normal penis buah hati dapat dilakukan orang tua sejak bayi. Sebab, ada patokan untuk ukuran penis bayi yang baru lahir. Minimal ukuran penis bayi 2,5 sentimeter. "Di bawah itu tergolong mikropenis," ujar spesialis anak tersebut.

Jika problem itu bisa dideteksi dini, kemungkinan untuk melakukan intervensi dan teratasi cukup tinggi.  Penis bisa dibesarkan hingga mencapai ukuran normal. Caranya, pemberian hormon testosteron melalui suntikan. Pemberian suntikan dilaksanakan tiga minggu hingga sebulan sekali sebanyak empat kali.

BACA JUGA: Perempuan Pakai Jeans Ketat Karna Tak Terima Tambah Gendut

Achmad menjelaskan, penyebab mikropenis belum diketahui dengan pasti. Ada dugaan problem itu terjadi karena produksi testosteron saat bayi dalam kandung kurang mencukupi. Bisa juga karena kepekaan dari reseptor testosteron kurang bagus.

Dia menambahkan, ada mitos jika penis anak bisa memanjang setelah dikhitan. Menurut dia, hal itu tidak benar. "Penis bisa memanjang setelah disunat itu disebabkan fase pubertas," katanya. (kit/c14/ayi)

BACA JUGA: Anak Perempuan Pubertas Dini, Gampang Terpengaruh Hal Negatif

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bermain Musik Bisa Mencegah Depresi dan Demensia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler