Detik-detik Ambulans Jenazah COVID-19 Diadang Massa Bercelurit

Kamis, 18 Juni 2020 – 07:19 WIB
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. Foto: ANTARA Jatim/Willy Irawan

jpnn.com, SURABAYA - Penyidik di Polda Jawa Timur menyelidiki kasus pengadangan mobil ambulans yang membawa jenazah positif COVID-19 di Pamekasan, Jatim, beberapa waktu lalu.

Penyidik meminta keterangan dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirjo.

BACA JUGA: Update Corona DKI Jakarta, Lihat Data Jumlah Pasien Sembuh

"Langkah awal adalah memeriksa petugas medis pengantar jenazah untuk dilakukan pemulasaran yang kemudian dihadang massa," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, di Surabaya, Rabu (17/6).

Setelah mendapat keterangan saksi mata, polisi juga akan memeriksa keluarga almarhum.

BACA JUGA: Keluarga Tolak Pemakaman Jenazah PDP dengan Protokol Kesehatan, Begini Jadinya

Jarena pihak keluarga dalam peristiwa tersebut turut mengawal dari rumah sakit saat jenzah hendak dimakamkan dengan protokol COVID-19.

"Tetapi, adanya pengadangan massa, jenazah diserahkan pihak rumah sakit ke keluarga di tengah jalan," ujarnya pula.

BACA JUGA: Paula Verhoeven Luluh karena Baim Wong Sosok Pria Gigih

Trunoyudo mengatakan berdasarkan laporan yang masuk sempat ada ancaman juga kepada petugas medis dari massa.

"Karena terkait dengan masalah KUHP atau tindak pidana umum dengan pemaksaan perbuatan tidak menyenangkan dengan cara ancaman yang akan kami lakukan proses terlebih dahulu," katanya pula.

Sebelumnya, pada Jumat (12/6), ratusan orang menghadang mobil ambulans yang mengangkut jenazah pasien positif COVID-19 asal Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan.

Mereka meminta petugas medis dari RSUD dr Slamet Martodirjo Pamekasan agar menurunkan jenazah untuk dimandikan.

Selain itu, massa juga meminta para petugas medis agar melepas baju hazmat yang digunakan.

Akibat kalah jumlah, petugas medis terpaksa menuruti permintaan massa.

Apalagi massa mengancam membakar mobil ambulans yang membawa jenazah pasien COVID-19 tersebut.

Sebagian warga ada yang membawa senjata tajam jenis celurit.

"Tim kami tidak mau itu terjadi, sehingga mereka memilih menuruti apa yang menjadi kemauan massa," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 dari RSUD dr Slamet Martodirjo Pamekasan dr Syaiful Hidayat.

Saat tim medis mengantar jenazah warga yang positif COVID-19 itu, memang tidak dikawal oleh aparat keamanan karena diperkirakan tidak akan ada reaksi dari masyarakat.

Selain itu, penguburan jenazah COVID-19 yang terjadi di Pamekasan selama ini berjalan tanpa penolakan. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler