jpnn.com, DELISERDANG - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar di Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Jumat (5/3), KLB menetapkan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat periode 2021-2025 dan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.
BACA JUGA: SBY Merasa Bersalah, Mohon Ampun kepada Allah
Partai Demokrat Sumut sebelumnya mendesak kepolisian membubarkan KLB yang bertujuan melengserkan AHY dari kursi ketum itu.
"Kami meminta kepolisian membubarkan, jika ada KLB ilegal Partai Demokrat di Sumut. DPD Partai Demokrat Sumut kini sedang mengupayakan agar kegiatan-kegiatan ilegal atau terselubung yang mengatasnamakan Partai Demokrat dibatalkan atas nama hukum," ucap Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Heri Zulkarnain Hutajulu.
BACA JUGA: SBY: Moeldoko Salah Besar
Bahkan partai yang didirikan pada 9 September 2001 di era Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut, sampai membentuk tiga tim untuk membubarkan paksa KLB Partai Demokrat yang dilaksanakan di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (5/3).
Subanto, Tim Hukum DPD Partai Demokrat Sumut menjelaskan partai ini membentuk tim pembubaran.
BACA JUGA: 4 Kemungkinan ini Bisa Terjadi Setelah KLB Demokrat
Tim pertama di lokasi guna memantau dan membubarkan pelaksanaan KLB.
Sedangkan tim kedua memiliki tugas sebagai tim yang melaporkan pelaksanaan KLB di wilayah hukum Polrestabes Medan.
Tim ketiga mempunyai tugas melakukan koordinasi dengan kepala daerah di Sumatera Utara baik gubernur maupun bupati/wali kota di provinsi tersebut.
"The Hill, kan secara hukum di wilayah Polrestabes. Ini, sudah dikoordinasikan tadi malam (Kamis malam)," ucap Subanto.
Pihaknya bersama beberapa pengurus partai telah mendatangi Markas Polrestabes Medan, Kamis (4/3) malam, melaporkan pelaksanaan KLB pada salah satu hotel di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Ia menyatakan, tidak dapat menerima, jika wilayah Sumatera Utara dijadikan tempat untuk diselenggarakannya kegiatan yang melanggar kehormatan Partai Demokrat.
"Kami laporkan dulu ke Sat Intel," ungkap Heri Zulkarnain Hutajulu sambil bergerak masuk ke dalam ruangan Sat Intelkam Polrestabes Medan.
Keinginan membubarkan paksa KLB oleh Partai Demokrat pimpinan AHY ini, mengakibatkan pengurus partai mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Sumut serta ratusan kader mendatangi tempat pelaksanaan kongres.
"Dia (DPD Demokrat Sumut, red) bukan berangkat ke lokasi (KLB) untuk jadi peserta. Tapi buat bubarin," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dihubungi melalui telepon seluler.
Tidak dapat dihindari kedatangan kader kubu anti-KLB dan pro-KLB di depan jalan menuju pintu masuk The Hill Hotel & Resorts Sibolangit yang terletak di pinggir jalan lintas nasional di Jalan Letjen Jamin Ginting, Km.45 Desa Suka Makmur, Sibolangit langsung memanas.
Akhirnya dorong-dorongan pun sempat terjadi di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akibat tidak tercapai kesepakatan antara kedua kubu, sehingga kerusuhan pecah di tempat tersebut.
Terlihat seorang kader partai berlambang mercy ini terjatuh ke tanah, dan sempat diinjak-injak oleh beberapa kader dari partai yang sama, sehingga tubuh terlihat lemas tak berdaya.
"Saya dapat informasi barusan bahwa massa yang dibawa Pak Heri (Plt Ketua Demokrat Sumut Heri Zulkarnain) ada bentrok dengan massa pro-KLB," ujar Herzaky.
Politisi senior Partai Demokrat, Max Sopacua, menyebutkan bahwa pelaksanaan KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang ini sudah sesuai prosedur.
"Kongres ini aspek legalitasnya adalah dua per tiga pemilik suara atau hitung-hitungannya lebih rendah lagi adalah 50 persen ditambah satu," katanya.
Menurut klaim dia, dengan terpenuhinya aspek legalitas tersebut, maka tidak ada masalah sama sekali dalam hal pelaksanaan KLB yang akan digelar 5-7 Maret 2021.
Jika ada yang menyebutkan akan ada upaya pembubaran KLB tersebut dari pihak-pihak yang menentang digelarnya KLB, menurut dia, hal tersebut bukanlah hal yang perlu dirisaukan karena ada petugas keamanan bersiaga.
"Kami berpijak pada masalah hukum dan keamanan. Semuanya itu, ada aspek legalitas-nya. Makanya saya bilang tadi orang mau pesta sunatan saja ada izinnya masak kongres nggak ada," ujar Max.
Pria kelahiran Ambon 1946 ini menyebut, KLB dihadiri sekitar 1.200 orang yang merupakan pemilik hak suara, hak bicara, dan peninjau dalam pelaksanaan KLB Partai Demokrat di Sibolangit. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AHY Beber Informasi soal Peserta KLB Demokrat di Sibolangit, Oh Ternyata
Redaktur & Reporter : Soetomo