Detik-detik Desi Pingsan karena Merasa Bersalah

Rabu, 25 April 2018 – 06:35 WIB
Desi Ayu Indriani pingsan saat menjalani rekonstruksi pembunuhan terhadap suaminya, Fendik Tri Oktasari di tempat kejadian perkara, Selasa (24/4). Foto: SURYANTO PUTRAMUJI /RADAR SURABAYA

jpnn.com, SURABAYA - Desi Ayu Indriani, 26, tersangka pembunuhan Fendik Tri Oktasari, 27, warga Jalan Kedurus Sawah Gede Gang 1, Karangpilang, Surabaya, pingsan saat menjalankan rekonstruksi, Selasa (24/4) sekitar pukul 08.30 WIB.

Dalam rekonstruksi kasus pembunuhan yang digelar Unit Reskrim Kepolisian Sektor Karangpilang itu, Desi Ayu Indriani datang didampingi Tim Anti Bandit Polsek Karangpilang, mengenakan celana selutut dengan motif batik dan mengenakan baju tahanan berbalut jaket warna cokelat.

BACA JUGA: Berita Terbaru Pembunuhan Sadis di Kalimantan Selatan

Sekitar pukul 08.40 rekonstruksi dimulai. Beberapa warga dan tetangga korban, lantas memadati sekitar rumah yang menjadi lokasi pembunuhan sadis tersebut.

Dari pantauan Radar Surabaya (Jawa Pos Group), rekonstruksi dimulai dari adegan pertama. Korban awalnya keluar membeli pulsa. Tak berselang lama tersangka menemukan buku harian korban yang berisi catatan keluh kesah korban dan memiliki wanita idaman lain.

BACA JUGA: Detik-detik Tarmuji Bunuh Istri dan Anaknya, Sangat Sadis

Tak ayal tersangka yang tahu hal itu lantas terlibat cekcok dengan korban selepas membeli pulsa. Hingga adegan keempat rekonstruksi berjalan tanpa halangan. Namun saat adegan keenam, Desi mendadak tubuhnya lemas dan pingsan.

"Tersangka mendadak pingsan di adegan keenam saat memegang palu yang digunakan memukul kepala korban," kata Kanit Reskrim Polsek Karangpilang, Iptu Marji Wibowo, Selasa (24/4).

BACA JUGA: Detik-detik Pembunuh Bayaran Beraksi, Dor! (4)

Pada adegan sebelumnya, korban sempat akan gantung diri menggunakan tali mainan mobil-mobilan milik anaknya. Namun karena dilarang tersangka, korban turun dan menghampiri tersangka.

Tak berselang lama, korban dicakar wajahnya oleh tersangka dan diremas-remas mulutnya. Kemudian korban mengambil palu dan memukulkan palu ke kepalanya sendiri.

Namun setelah itu palu direbut tersangka dan langsung melakukan pemukulan sebanyak dua kali ke kepala korban bagian depan dan belakang. "Tersangka pingsan karena takut dan merasa bersalah. Rekonstruksi dilanjutkan di Mapolsek Karangpilang," jelasnya.

Sebelum dibawa ke Polsek Karangpilang untuk melanjutkan rekonstruksi, Desi terlihat lemas dan diberi olesan minyak angin serta diberi minum air mineral oleh polisi. Tak hanya itu, salah satu saudara tersangka juga sempat memeluk Desi saat beranjak keluar dari pintu rumah akan menuju Polsek Karangpilang.

"Korban dihabisi di adegan keenam dan meninggal di adegan ketujuh setelah dicekik pelaku," jelas Marji.

Marji menuturkan dalam rekonstruksi pembunuhan yang korbannya berprofesi sebagai penjual tahu bulat itu terdapat 12 adegan. Hal itu semua sesuai dengan di berita acara pemeriksaan dan tidak ada adegan tambahan.

Sementara itu kakak korban Verlin Kristina Wati, yang juga turut hadir dalam rekonstruksi tersebut, meminta keadilan ditegakkan seadil-adilnya.

"Saya minta pelaku dihukum setimpal sesuai dengan perbuatannya karena telah menghilangkan nyawa adik saya," harap perempuan yang tinggal di Perum Griya Bhayangkara Permai Blok LL 14, Sidoarjo itu.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Fendik terjadi pada Jumat (23/3) lalu. Pertama kali laporan kasus tersebut adalah dugaan bunuh diri dengan cara gantung diri. Namun karena ditemukan beberapa kejanggalan, akhirnya polisi melakukan penyelidikan. Hasilnya kurang dari 2 x 24 jam polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Ternyata korban Fendik tewas karena dihabisi istri sendirinya menggunakan palu. Perbuatan nekat itu dilakukan ibu dua anak tersebut, karena gelap mata Fendik memiliki wanita idaman lain. (rus/rud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Santet Kelamaan, Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Istri (3)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler