Detik-detik Kantor Polsek Candipuro Dibakar, Massa Membeludak, Seperti Konser Musik

Kamis, 20 Mei 2021 – 02:10 WIB
Kondisi Polsek Candipuro yang dirusak oleh masyarakat pada Selasa malam. Foto: ANTARA/Dian Hadiyatna

jpnn.com, LAMPUNG SELATAN - Warga yang menyaksikan detik-detik kantor Polsek Candipuro dibakar pada Selasa (18/5) malam menyebut jumlah massa yang datang mencapai ribuan orang.

"Banyak banget orang yang datang, seperti ada konser musik artis. Banyak massa semalam," kata Wahid, warga Desa Beringin Kencana, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, Rabu (19/5).

BACA JUGA: Pernyataan Irjen Hendro untuk Provokator Pembakaran Polsek Candipuro, Tegas

Menurut warga yang berada di sekitar Polsek Candipuro itu, massa sudah mulai berdatangan hingga memenuhi badan jalan sekitar pukul 20.00 WIB pada Selasa malam (18/5).

Sebagian massa tampak melakukan orasi-orasi. Kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB mereka melakukan perusakan dan pembakaran Kantor Polsek Candipuro.

BACA JUGA: D Meninggal Tak Lama Setelah Dinyatakan Positif Covid-19, Turut Berduka

Dia menduga amukan massa dari belasan desa di Candipuro itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja aparat kepolisian setempat. Sebab, banyak laporan tindak kejahatan yang tidak ditindaklanjuti polisi.

"Pemicunya mungkin karena warga kecewa sudah melapor enggak ada respons," kata dia.

BACA JUGA: SE Terbaru Kepala BKN soal Seleksi CPNS dan PPPK, Tolong Disimak

Wahid mengatakan seandainya ada satu atau dua pelaku kejahatan pencurian motor, begal atau perampasan yang kerap terjadi di Candipuro tertangkap, mungkin masyarakat juga tidak akan bertindak seperti itu.

"Namun, nyatanya memang tidak ada satu pelaku pun yang ditangkap," katanya.

Warga lain bernama Adi mengatakan saat kantor polisi dibakar massa, anggota kepolisian sudah tidak ada di lokasi.

"Kemarin itu ada dua polisi yang jaga di Polsek, tetapi langsung menyelamatkan diri karena massa yang datang ramai sekali, sampai tidak tertampung lagi di Polsek itu," uujar dia.

Adi mengatakan tingkat kriminaliitas di Candipuro memang tinggi, terutama pembegalan pengendara motor, perampasan, dan penodongan yang diduga dilakukan oleh oknum dari daerah lain.

"Lebaran saja ada kejadian di depan rumah motor diambil. Pokoknya dari bulan puasa sampai sekarang aksi kriminaliitas masih tinggi. Kalau pelakunya pakai senjata tajam masih bisa dilawan, rata-rata mereka pakai senjata api," tutur Adi.

Menurut Adi, ada satu rumah toko (ruko) di Candipuro yang kemalingan hingga tiga kali. Terakhir ada kejadian sales rokok kena begal.

"Ini mungkin yang buat masyarakat kesal dan geram pada aparat Polsek Candipuro. Kan, foto-fotonya (pelaku- red) ada, mereka tidak pakai masker tetapi enggak bisa ditangkap," ucapnya.

Namun demikian, Adi menyebut warga Beringin Kencana yang berada di sekitar Kantor Polsek Candipuro rata-rata tidak mengetahui bakal ada aksi penyerangan dan pembakaran.

"Tiba-tiba ramai dan terjadi aksi pembakaran. Malahan warga di Beringin Kencana ikut memadamkan api yang membakar Polsek karena takut menjalar ke pemukiman. Di Candipuro ada 14 desa, kami di Beringin Kencana benar-benar tidak tahu," kata dia.

Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Hendro Sugiatno menyatakan ada delapan terduga provokator pembakaran Polsek Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, telah ditangkap.

"Kita akan cari akar permasalahannya, kenapa mereka membakar Polsek itu. Sekarang baru delapan orang yang sudah diamankan dari kejadian semalam," kata Irjen Hendro, Rabu. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler