jpnn.com, SAMPANG - Pemungutan suara Pemilu 2019 di Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Sampang, kisruh pukul 10.15, Rabu (17/4). Pemicunya, ada oknum yang mengintimidasi sekaligus merebut mandat saksi salah satu caleg DPRD Sampang di tempat pemungutan suara (TPS).
Kejadian itu bermula dari laporan saksi caleg Partai Hanura Moh. Farfar bahwa di Kecamatan Banyuates ada intimidasi dan perebutan mandat saksi oleh Muarah dan koleganya dengan cara berkeliling ke TPS.
BACA JUGA: Pilpres 2019: Menang Jangan Jemawa, Kalah Tidak Boleh Marah
Laporan tersebut ditindaklanjuti saksi dan keluarga caleg dengan mendatangi lokasi. Mereka dikomando Moh. Wijdan, keponakan caleg, bersama dengan temannya.
Wijdan mengatakan, dirinya datang untuk mengklarifikasi inti permasalahan kepada Muarah. Sebab, berdasar laporan saksi caleg yang didukungnya, pelaku intimidasi adalah Muarah.
BACA JUGA: Neta S Pane: Pilpres 2019 Pesta yang Penuh Semangat Kebersamaan
”Saya bertemu dengan Muarah di tengah jalan. Saya turun dari mobil dan lari menuju Muarah untuk menanyakan baik-baik. Saya sempat diadang dua orang yang memegang celurit. Sempat saling serang, saya waktu itu juga pegang pedang,” katanya.
BACA JUGA: Perolehan Suara Prabowo – Sandi 100% di 3 TPS, Jokowi – Maruf Lebih Wouw
BACA JUGA: Mervin Komber Optimistis Bakal Terpilih Jadi DPR RI
Setelah itu, lanjut Widjan, Muarah mengeluarkan senjata api (senpi) dan menembakkan kepada dirinya. Namun, tembakan tersebut meleset dan mengenai teman di belakangnya tepat di pergelangan tangan kanan.
”Dua pendamping Muarah itu membawa celurit dan menyabetkan ke arah saya. Saya kejar terus Muarah dan gerombolannya. Mereka lari dan mundur. Saya balik dan menolong teman yang tertembak,” ujarnya.
Mansur, warga Dusun Lonkebun, Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, yang menjadi korban penembakan, mengatakan bahwa pelaku menembakkan senpi beberapa kali. Dua peluru diarahkan kepada dirinya.
Satu tembakan mengenai pergelangan tangan kanannya. Selain itu, kata Mansur, jarak antara dirinya dan penembak sekitar 7 meter. ”Sempat cekcok dengan rekan saya itu, tapi dari kubu sana langsung mengeluarkan tembakan,” jelasnya.
Panwascam Kecamatan Banyuates Sidik mengatakan, pada saat kejadian, pihaknya tidak berada di lokasi. Karena itu, pihaknya tidak bisa memberikan keterangan dan komentar secara detail. ”Benar ada kejadian itu, detailnya saya kurang tahu,” paparnya.
Sementara itu, Petugas Pengawas Lapangan (PPL) Desa Tapaan Abdus Safik membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, TKP keributan dua kubu itu tak jauh dari TPS 8.
”Pemicunya, ada upaya perebutan mandat saksi caleg daerah. Korban yang terkena tembak langsung dilarikan ke puskesmas,” jelasnya.
BACA JUGA: Quick Count Pilpres 2019: Prabowo – Sandi Menang Tebal di 6 Provinsi
Kabaghumas Polres Sampang Ipda Eko Puji Waluyo mengatakan, beberapa barang bukti dalam kasus penembakan tersebut telah diamankan. Yakni, 6 selongsong peluru dan 4 proyektil peluru.
Menurut dia, Muarah juga diamankan di Mapolres Sampang. ”Iya benar kejadiannya, pelaku sudah diamankan di polres,” tuturnya. (rus/c7/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LSI Denny JA: PDIP Kuasai 17 Provinsi, Termasuk Jakarta
Redaktur & Reporter : Soetomo