jpnn.com, TANGERANG - Pabrik petasan di pergudangan 99, Desa Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, terbakar disertai ledakan, Kamis (26/10) pagi.
Setidaknya 47 orang tewas dalam tragedi terbakarnya pabrik kembang milik PT PT Panca Buana Cahaya Sukses yang berada di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi itu.
BACA JUGA: Beberapa Buruh Pabrik Petasan Lari, Api Masih Membakar Tubuh
Hingga pukul 16.00 WIB, masyarakat bersama tim gabungan pemadam kebakaran (Damkar) dari Kabupaten dan Kota Tangerang terus melakukan evakuasi di balik reruntuhan reruntuhan pabrik milik Indra Liyono (40) warga Kalideres, Jakarta Barat itu.
Korban luka dan meninggal langsung diungsikan ke tiga rumah sakit terdekat. Rinciannya, 31 korban dibawa RSIA Bunda Kosambi, lima orang diungsikan ke RS Mitra Husada Tangerang sementara tujuh lainnya dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA: Suara-suara Histeris Menggedor-gedor Gerbang yang Terkunci
Polisi masih mengidentifikasi penyebab kebakaran tersebut. Dari informasi yang dihimpun, peristiwa bermula saat dua pegawai Amri (23) dan Ajud (30) sedang mengerjakan pemasangan atap mes pabrik.
Tiba-tiba dari bagian produksi kembang api terdengar suara ledakan. Jarak antara saksi dan TKP sekitar 20 meter.
BACA JUGA: 47 Orang Tewas Akibat Gudang Petasan Meledak di Kosambi
Ledakan itu membuat atap pabrik jebol dan mengeluarkan api.”Tiba tiba atap melayang ke atas, kami langsung lari,” ujar Amri.
Amri langsung berteriak agar rekan-rekannya yang berada di dalam segera keluar dari ruangan. Api yang sudah membesar kemudian menyambar seluruh bangunan gudang.
Puluhan pegawai berhamburan keluar. Mereka berteriak juga meminta tolong kepada petugas bahwa ada rekannya yang masih terperangkap di dalam gudang tersebut.
Selain bangunan, api juga menghanguskan dua unit mobil Daihatsu Xenia dan truk boks Mitsubishi yang terparkir di luar gedung.
Setengah jam kemudian, sebanyak empat ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi mayat tersebut.
Dua kendaraan damkar juga disiapkan di luar lokasi selama proses pendinginan berlangsung. Asap hitam masih membumbung tinggi di TKP.
“Kondisi korban sangat mengenaskan, sudah hangus dan sulit dikenali,” ujar Kapolres Metro Tangerang, Kombespol Harry Kurniawan.
Ditambahkan, dari kejadian ini telah mengerahkan sekitar 50 personel untuk membantu evakuasi korban.
Sekitar pukul 14.00 WIB, dua petugas tim Disaster Victim Identification (DVI) melakukan evakuasi ke dalam ruangan. Mereka juga membawa sejumlah kantong jenazah.
Kabid Dokter Kesehatan Polda Metro Jaya Umar Shahab yang berada dilokasi menjelaskan pihaknya masih membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi mayat korban.
Ia juga meminta keluarga untuk datang ke RS Polri Kramat Jati Jakarta. “Kepada masyarakat yang merasa keluarganya masuk dalam korban silahkan datang ke sentral visum dengan bawa data gigi geligi,” tandasnya. (mg-05/ful)
Kronologis ledakan di pabrik petasan Kosambi:
1. Diawali ledakan pukul 09.00 WIB.
2. Ledakan terjadi saat dua pekerja, Amri dan Ajum, memasang atap bangunan mes.
3. Di bagian produksi petasan yang berjarak kurang lebih 20 meter, terdengar ledakan.
4. Atap bangunan jebol, menimbulkan api.
5. Bangunan yang terbakar lebih dulu adalah gedung depan, kemudian menjalar ke belakang.
6. Ledakan terjadi seperti pesta kembang api maut. Bunga api menjalar ke atas ratusan kali. Asap hitam membumbung tinggi.
7. Korban yang bekerja di belakang melewati api. Mereka menumpuk di belakang untuk menghindari api dari depan.
8. Saat kejadian, gerbang terkunci hingga korban terjebak di belakang.
9. Pukul 10.30 WIB, tujuh unit pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Tangerang diterjunkan ke lokasi.
10. Pukul 12.00 WIB, api dipadamkan.
11. Petugas menemukan 47 korban tewas.
12. Pukul 16.00 WIB, semua korban dibawa Tim DVI Polda Metro Jaya ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.
Sumber : Diolah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gudang Petasan Meledak, Puluhan Orang Tewas
Redaktur & Reporter : Soetomo