Detik- Detik Menjadi Ketua MPR, Zulhas Dibawa ke Rumah SBY

Sabtu, 09 Juni 2018 – 23:43 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkap pernah dimarahi pendiri partainya Amien Rais. Itu terjadi sebelum pemilihan Ketua MPR.

Hal ini diungkapkan Zulkifli saat memberikan sambutan di acara buka bersama DPP PAN, di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta pada Sabtu (9/6).

BACA JUGA: Zulkifli Hasan Mengaku Beda Level dengan Amien Rais

Mulanya Zulkifli bercerita dirinya pernah menyampaikan kepada Amien Rais bahwa dia tidak permah bermimpi menjadi menteri, hingga ketua MPR RI.

"Ketua MPR sudah terlalu tinggi, tinggi sekali, dan memang tidak pernah cita-cita jadi ketua MPR. Kalau enggak dimarahi, dipaksa Pak Amien kemarin, Pak Hatta," kata Zulkifli.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Amien Rais Lebih Berhak jadi Capres PAN

Pada acara yang dihadiri juga oleh Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir, mantan Ketum PAN Hatta Rajasa, mantan Ketum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin, hingga Ketum Partai Idaman Rhoma Irama, Zulkifli juga mengungkap peristiwa di balik layar sebelum dirinya maju pemilihan ketua MPR.

Ketika itu, kata Zulkifli, Hatta mengajaknya bertamu ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun saat itu mantan cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto meminta dirinya menjadi wakil ketua DPR.

BACA JUGA: Ketua MPR: Presiden Jokowi Berupaya Dekat dengan Umat Islam

Hanya saja politikus asal Lampung ini menolaknya secara halus dengan alasan ingin fokus mengurus partai, sehingga dia tak mau menjadi pimpinan dewan.

"Pak Hatta bilang, Zul nanti kalau ketua partai masa enggak ada kekuasaan bagaimana? Ya enggak apa-apa. Kerja saja," ucap Zulkifli.

Emtah bagaimana ceritanya, Hatta tetap mengajaknya ke rumah SBY. Sebab, kata Zulkifli, posisi ketua MPR sebenarnya bukan jatah PAN melainkan Partai Demokrat.

"Enggak tahu apakah di balik itu Bang Hatta meyakinkan Pak SBY, saya kira mungkin itu sebabnya (diproyeksi jadi ketua MPR)," jelas dia.

Meskipun begitu, dirinya masih belum percaya bisa maju sebagai ketua MPR, dan menyampaikan kepada Amien Rais bahwa PAN hanya partai urutan kelima, dan kursi tersebut merupakan hak Demokrat.

"Jadi saya tidak bersedialah Pak Amien kalau begini. Nanti kalau kalah apa kata orang. Pak Amen bentak saya, sudah, sudah berangkat, menang insyaallah. Benar nih Pak Amien? Iya. Barulah berangkat," tambahnya.

Belum cukup di situ, mereka masih harus meyakinkan Partai Golkar. Sebab, ketika itu yang telah disepakati menjadi ketua MPR adalah elite PKS Hidayat Nur Wahid

"Sampai di fraksi Golkar sebenarnya calon ketua itu sudah Pak Hidayat Nur Wahid, jadi perlu proses lagi untuk mengembalikan itu. Itulah jadi MPR," pungkasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukber Bersama Presiden, Ini Pesan Zulkifli Hasan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler