Detik-detik Muchlis Aroby Dibacok Debt Collector, Darah Mengucur

Rabu, 27 Mei 2020 – 19:20 WIB
Korban pembacokan. Ilustrasi Foto: Ardissa Barack/JPNN.com

jpnn.com, SERANG - Kasus pembacokan terhadap Muchlis Aroby warga Kompleks Wisata, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, belum terungkap. Padahal kasus ini sudah sebulan lebih.

“Belum (ditangkap-red), masih kami cari. Orangnya sudah kabur,” ujar Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP Indra Feradinata dilansir Radar Banten, Selasa (26/5).

BACA JUGA: Suami Bacok Istri Tepat di Bagian Perut, Begini Jadinya

Pembacokan terjadi Jumat (10/4) sekira pukul 02.00 WIB. Sebelumnya, korban didatangi oleh dua pemuda tak dikenal. Korban kemudian mempersilakan keduanya masuk ke dalam rumah.

Saat berbincang, kedua pelaku sempat menanyakan kendaraan milik korban yang dituding menunggak cicilan.

BACA JUGA: Napi Asimilasi Berulah Lagi, Kali Ini Pengendara yang Ditusuk, Jleb!

Korban membantah tudingan pelaku. Bantahan membuat salah satu pelaku emosi. Dia mengeluarkan senjata tajam (sajam) jenis golok. Pelaku mengayunkan sajam ke bagian kepala korban. Tak cuma sekali, tapi beberapa kali.

Akibatnya, darah segar mengucur dari kepala korban. Keributan itu didengar istri korban yang sedang berada di dalam kamar. 

BACA JUGA: Gugus Tugas Covid-19 Langsung Bergerak ke Warung Bakso

Sontak, istri korban keluar dari kamar dan meneriaki dua pelaku yang diduga mata elang atau debt collector tersebut sebagai maling. Teriakan membuat keduanya kabur.

Tak lama, warga sekitar mendatangi kediaman korban. Warga membawa korban yang terkapar bersimbah darah ke Rumah Sakit Kencana, Kota Serang.

Sedangkan motor Honda Beat bernopol A 3005 VH yang ditinggalkan pelaku diserahkan warga ke polisi.

“Ada sepeda motor yang tinggalkan pelaku, saat kami cek motor tersebut kepemilikannya bukan atas nama pelaku,” kata alumnus Akpol 2010 tersebut.

Kuasa Hukum Roby, Peni Yudha mendesak Satreskrim Polres Serang Kota segera mengungkap kasus tersebut.

“Kebetulan saya menjadi pengacara korban, karena dia (korban-red) merupakan alumni Untirta. Kami dari IKA Untirta memberikan pendampingan hukum (terhadap korban-red), kita ingin pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini, ” katanya.

Peni menduga ada aktor intelektual di balik penyerangan tersebut. ”Dugaan kami ada (aktor intelektual-red), kami harap semua pelaku bisa ditangkap,” tutur Peni. (mg05/nda/radarbanten)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler