jpnn.com, JAYAPURA - Pasukan TNI dan Polri yang tergabung dalam Tim Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi gencar memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kali ini, pergerakan Tim Satgas Nemangkawi menyasar wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua, karena KKB sering menebar aksi teror di daerah tersebut.
BACA JUGA: Detik-Detik Menegangkan Iptu Anton Tonapa Terkena Peluru KKB
Tidak sia-sia, pasukan TNI dan Polri berhasil meringkus empat orang diduga merupakan anggota KKB, pada Jumat (27/8).
Bahkan, salah satunya adalah Kepala Distrik Wusama, Kabupaten Yahukimo, inisial EB. Jabatan EB ini setingkat camat.
BACA JUGA: Senjata Api Milik TNI Berada di Tangan KKB, Begini Penjelasan Brigjen Izak Pangemanan
Ketua Tim Satgas Gakkum Nemangkawi Kombes Faizal Rahmadani di Jayapura, Selasa (31/8) menyebut EB diduga sebagai otak dan penyandang dana untuk aktifitas KKB. Tiga orang lainnya yakni EH, Y, dan YH.
Penangkapan berawal dari adanya informasi terkait kendaraan berwarna hitam yang sering melintasi Dekai ke lokasi kejadian yang berada di pinggiran kali Brazza.
Tim Satgas Nemangkawi bergerak cepat. Informasi awal langsung ditelisik.
BACA JUGA: Begini Cara Mengamankan Foto e-KTP Agar Tidak Disalahgunakan
Tidak disangka, kendaraan yang dicari melintas di depan Mapolres Yahukimo, Dekai.
Kendaraan warna hitam itu langsung diadang dan digiring masuk ke Mapolres Yahukimo.
Tim mengorek keterangan dari si pengemudi kendaraan, inisial EH.
Hasil interogasi, didapat keterangan dari mulut EH bahwa ada belasan anggota KKB di rumah EB.
Tidak mau membuang waktu, Tim Satgas Nemangkawi mengendap menuju rumah EB. Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIT, anggota Satgas melakukan penyergapan.
Faizal yang juga menjabat Dirkrimum Polda Papua menyebut ada 5 orang yang berada di dalam honai yang terletak di belakang rumah EB, berhasil kabur.
Ada 8 orang yang tertangkap saat berada di dalam rumah EB. Tiga di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, yakni EB, Y, dan YH.
EH si pengemudi kendaraan hitam juga dijadikan tersangka. Jadi, total ada 4 yang berstatus tersangka.
Dari hasil pemeriksaan terungkap tugas ketiga tersangka. EH adalah supir yang mengantar keperluan KKB, Y merupakan keponakan EB yang berperan menyiapkan keperluan logistik KKB.
Kombes Faizal menjelaskan, YH merupakan anggota KKB yang terlibat langsung dalam berbagai aksi, termasuk pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingky, Distrik Seradala, pada tanggal 29 Juni lalu.
YH juga terlibat langsung aksi KKB dalam melakukan pembunuhan terhadap dua pekerja PT Indo Mulia Baru di jembatan kali Brazza tanggal 23 Agustus lalu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo