Detik-detik Perampokan Toko Emas di Palembang Terekam CCTV

Selasa, 11 September 2018 – 18:36 WIB
Toko Emas Sinar Mas yang dirampok, Minggu (9/9) pagi. Foto: istimewa for sumeks.co.id

jpnn.com, PALEMBANG - Kasus perampokan toko emas Sinar Mas milik Djulijono, 70, di Jl Sayangan, Kelurahan 17 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang, Sumsel, Minggu (9/9) pagi, masih dalam penyelidikan polisi.

Kapolsek Ilir Timur 1 Kompol Edi Rahmat Mulyana, mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

BACA JUGA: Hantam Etalase Pakai Linggis, Perampok Larikan 40 Gram Emas

Pihaknya juga sudah melihat rekaman CCTV milik Toko Emas Sinar Mas. Termasuk mengumpulkan keterangan dari pihak korban dan para saksi.

“Pelakunya masih dalam pengejaran. Untuk sementara, pelaku beraksi sendiri. Namun, tentu kami dalami lagi informasi yang ada,” tukas Edi.

BACA JUGA: Baru Pacaran Satu Bulan, Sepeda Motor Raib Dibawa Kekasih

Toko emas itu diapit Bank Artha Graha Internasional di sisi kanannya dan Toko Makmur serta Apotek Sembilan di sisi kirinya.

Dari rekaman kamera closed circuit television (CCTV) terlihat, pelakunya satu orang, mengenakan topi oranye. Awalnya, pelaku melintas di depan toko emas tersebut. Tiba-tiba, dia berbelok dan masuk ke dalam toko emas milik warga Jl Veteran, Kelurahan 20 Ilir D-1 itu.

BACA JUGA: Tepergok Bobol Rumah Warga, Pencuri Tewas Diamuk Massa

Tanpa diduga, tangan kanannya yang memegang linggis berbalut kain putih sepanjang 60 cm empat kali memukul etalase kaca berisi perhiasan emas.

Kaca setebal 15 mm itu pun pecah. Secepat kilat tangannya meraih emas-emas yang dipajang lalu hendak lari ke luar toko.

Korban dan anaknya, Ferry, 33, yang saat itu ada di toko langsung bereaksi. Ferry sempat melempar pelaku dengan kursi hingga mengenai punggung. Sedang korban mengambil linggis dan berusaha memukul pelaku.

Pelaku melarikan diri ke Lr Serikat di kawasan Pasar 16 Ilir dengan membawa sejumlah emas hasil rampokan. Pria itu masuk ke arah kelenteng yang ada pinggir Sungai Musi.

"Tadi saya kejar. Tapi, dia mengacungkan pisau," ujar Ferry usai melapor ke Mapolsek Ilir Timur 1.

Kepada petugas, Ferry menyebutkan ada sekitar 40 gram perhiasan yang diambil perampok tersebut. Total kerugian sekitar Rp 20 juta.

"Untuk detailnya masih didata. Perhiasan yang hilang seperti cincin dan gelang," sambungnya.

Seperti apa ciri pelaku? Seingat Ferry, pelaku berkulit sawo matang, mengenakan baju lengan panjang warna biru tua, celana hitam, dan topi warna oranye. "Saat saya kejar, saya sempat lihat tangan kanannya berdarah," tukasnya.

Pelaku sempat diadang juru parkir bernama Tulus, 29, warga Jl Mayor Zen, Kecamatan Kalidoni.

Meski sudah 12 tahun menjadi juru parkir di kawasan itu, tapi dia mengaku tidak kenal dengan pelaku.

“Bukan orang sekitar sini. Dia masukkan emas dalam kantongnya,” ujar Tulus.

Saat pelaku menghunuskan pisau, Tulus mengelak. Pelaku lalu kabur ke arah tepian Sungai Musi. “Dia mengancam akan menusuk kalau dihalangi,” beber Tulus. Aksi perampokan tersebut tentu saja menyita perhatian warga.

Sri, 42, pedagang yang berjualan di seberang Toko Emas "Sinar Mas" mengaku sempat melihat pelaku kabur dan terjatuh.

“Tapi lari lagi ketika dikejar pemilik toko emas itu,” bebernya. Rupanya, pelaku naik perahu ketek yang diserangi (dikemudikan) Sandi, 29.

Dia tidak sendiri, tapi berdua bersama seorang temannya yang ternyata dikenali oleh Sandi. “Saya tidak kenal pelaku. Tapi saya kenal dengan yang satunya karena sehari-hari jaga pom bensin ketek. Namanya MP (inisial, red),” ungkapnya.

Saat ketek meluncur ke Seberang Ulu, Sandi sempat menanyakan kepada MP penyebab tangan temannya (pelaku, red) berdarah cukup banyak. Lalu dijawab Mp kalau luka itu karena kawannya itu habis berkelahi.

“Mereka berdua turun di dermaga 10 Ulu dan tidak saya pungut bayaran. Saya kira korban penganiayaan, ternyata perampok,” tukasnya.

Tiba di dermaga 10 Ulu, pelaku dan MP naik becak motor (bentor) yang dikendarai Zainal (54), warga Jl Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) 1. “Saya tidak kenal keduanya,” cetus Zainal.

Tapi dia sempat bertanya soal luka di tangan salah seorang penumpangnya itu. “Dijawab mereka habis berkelahi,” tutur Zainal.

Kedua orang itu turun di depan Lr Bersama, Kelurahan 11 Ulu. “Mereka bayar ongkos bentor saya Rp8.000,” tandasnya.(vis/kms/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ricuh Masalah Lahan, Rumah Warga Dirobohkan Oknum TNI AU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler