Detik-Detik Pesepak Bola Tewas Tersambar Petir saat Menjalani Laga Persahabatan

Sabtu, 13 Agustus 2022 – 21:58 WIB
Personel Polsek Cisaat dan Polres Sukabumi Kota saat melakukan olah TKP kasus kematian seorang pesepak bola di Lapang Korpri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Sabtu (13-8-2022). Foto: ANTARA/Aditia Aulia Rohman

jpnn.com, SUKABUMI - Seorang pria bernama Edi Kurniawan, 45, asal Kampung Cangkorah, RT 008/004, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, tewas disambar petir saat bermain sepak bola di Sukabumi.

Pertandingan itu merupakan laga persahabatan antara Pepermi FC melawan YGS FC.

BACA JUGA: Kasus Pelecehan Dihentikan, Pengacara Keluarga Brigadir J Segera Laporkan Ferdy Sambo & Istrinya

Kapolres Sukabumi Kota AKBP S.Y. Zainal Abidin mengatakan pertandingan itu digelar di Lapang Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Sabtu (13/8).

"Korban meninggal di tempat," kata Kapolres, Sabtu.

BACA JUGA: Berapa Banyak Uang yang Dijanjikan Putri Candrawathi & Ferdy Sambo kepada Bharada E? Ternyata

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, kejadian tersebut berawal saat laga persahabatan Pepermi FC versus YGS FC di Lapang Korpri Cisaat. Saat pertandingan baru memasuki menit ke-15, tiba-tiba petir menyambar beberapa kali.

Wasit yang melihat kondisi cuaca kurang bersahabat meminta pertandingan dihentikan sementara.

Namun, tiba-tiba petir menyambar kembali. Seluruh pemain, penonton, dan panitia terkejut melihat salah satu pemain Pepermi FC bernomor punggung 13 atas nama Edi Kurniawan tergelak di tengah lapang.

Petugas kesehatan pun langsung menuju tengah lapangan untuk memberikan pertolongan pertama. Akan tetapi, korban sama sekali tidak merespons, kemudian mereka bawa ke RS Betha Medika Cisaat untuk mendapatkan penanganan medis.

Namun, sayangnya nyawa pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini tidak tertolong.

Setelah visum et repertum, terdapat sejumlah luka bakar di beberapa bagian tubuhnya akibat sambaran petir. Setelah menjalani pemeriksaan, jenazah pesebak bola ini pun diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

Sebelum terjadi musibah ini, kata Zainal, pihak pengelola stadion dan wasit meminta untuk menunda pertandingan karena hujan, apalagi beberapa kali bunyi petir.

Akan tetapi, sebelum wasit meniup peluit tanda penundaan pertandingan, petir menyambar lagi, kemudian mengenai salah seorang pemain sepak bola yang berada di tengah lapangan.

BACA JUGA: Kasus Kematian Brigadir J Ditangani Bareskrim, IPW Tegas Bilang Begini, Singgung Kapolri

"Kami sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi terkait dengan kejadian itu. Kasus kematian salah seorang pesepak bola tersebut murni akibat musibah atau tersambar petir," ujarnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler