jpnn.com, GARUT - Berbuat gaduh dengan kebut-kebutan di sekitar kompleks militer di Jalan Bratayuda, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Selasa dini hari (22/8), delapan anggota geng motor ditangkap prajurit TNI.
Kedelapan anggota geng motor dengan memakai atribut XTC itu diamankan anggota TNI yang bertugas di kawasan komplek militer tidak jauh dari Rumah Sakit Umum Guntur.
BACA JUGA: Geng Motor Bikin Gaduh di Kompleks Militer, Tak Terima Ditegur Anggota TNI, Begini Jadinya
Komplotan berandalan bermotor itu nekat melakukan kegaduhan, yakni balapan dengan suara knalpot bising di komplek militer dan saat itu mereka ditegur oleh anggota TNI berpakaian non dinas di kawasan tersebut.
"Saat ini anggota geng motor tersebut masih dalam pemeriksaan Satuan Reskrim Polres Garut," kata Kasi Humas Polres Garut Ipda Susilo Adhi, Selasa (22/8).
BACA JUGA: Antisipasi Geng Motor, Polisi Gelar Patroli Besar-besaran
Kanit Kejahatan dan Kekerasan Satuan Reserse Kriminal Polres Garut Ipda Adryan Yoga Pratama menambahkan geng motor itu menamakan diri XTC.
"Anggota TNI yang saat itu sedang berpakaian preman langsung menegur mereka dan kemudian pergi meninggalkan area militer," katanya.
BACA JUGA: Timnas Tampil Buruk di Piala AFF, Seruan Shin Tae Yong Out Menggema
Namun, tidak lama kemudian berandalan bermotor itu kembali datang ke kawasan kompleks militer untuk mencari orang yang menegur mereka itu.
Selanjutnya anggota TNI yang sedang piket di daerah itu menanyakan tujuan mencari orang tersebut dan ternyata mereka tidak terima aksinya di jalanan ditegur.
"Atas pengakuan itu, mereka pun langsung diamankan oleh anggota TNI yang ada di lokasi," katanya.
Prajurit TNI yang menangkap pelaku menemukan senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor, sehingga mereka langsung digiring Mapolres Garut.
Mereka yang masih berusia remaja itu merupakan warga Kecamatan Tarogong Kidul, Karangpawitan, Cilawu, dan Garut Kota. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petugas Kebersihan Curi Puluhan HP Sitaan Bea Cukai Batam
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti