jpnn.com, NGAWI - Jihansyah Kamal Pasya, 20, yang merupakan putra dari Bupati Mojokerto (nonaktif) Mustofa Kamal Pasa (MKP), tewas setelah mengalami kecelakaan maut di Km 565+600 tol Solo – Ngawi.
Tepatnya, masuk Desa Bangunrejo Kidul, Kedunggalar, Ngawi, pada Rabu (20/3) sekitar pukul 18.00.
BACA JUGA: Dalam Dua Minggu, Sudah 9 Orang Meninggal
Mustofa Kamal Pasa (MKP) merupakan kepala daerah yang tersandung kasus korupsi dan sudah divonis 8 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Surabaya pada Januari 2019.
’’Korban meninggal di rumah sakit, luka parah di bagian kepala,’’ kata Kanit Laka Polres Ngawi Iptu Cipto Utoyo.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut, Mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Meninggal Mengenaskan
Kecelakaan bermula saat Jihansyah melaju dari barat (Solo) mengendarai Mazda nopol S 1075 RJ. Pemuda asal Desa Tampungrejo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, ini berkendara bersama Slamet Bawon, 40, sopirnya. Di TKP, mobil mewah kelir merah marun yang ditumpangi menghantam truk tronton nopol AA 1962 EE.
BACA JUGA: Driver GoJek yang Jadi Korban Kecelakaan Divonis 2 Bulan Penjara
BACA JUGA: Kecelakaan Maut Mobil vs Tangki, Anggota Dewan Meninggal
Truk dikemudikan Dani Setiyanto, 29, warga Desa/Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. ’’Dua kendaraan sama-sama dari barat. Mobil menubruk truk karena sopir mobil hilang konsentrasi,’’ imbuh Cipto.
Jihansyah dan sopir baru kembali dari Magelang mengunjungi salah satu perusahaannya. Sesaat sebelum pecah kecelakaan terjadi, Jihansyah kantuk. Dia yang kala itu duduk di samping sopir, beberapa kali nglimpruk karena tertidur ke arah sopir. Sopir yang terganggu lantas membetulkan posisi Jihansyah.
Nahas, si sopir tidak menyadari ada truk tronton di depannya pada usaha membetulkan posisi tidur juragannya. ’’Keterangan dari sopir, korban nglimpruk ke tempat kemudi sebanyak tiga kali,’’ ungkap Cipto.
Tumburan keras terjadi. Moncong mobil ringsek seketika setelah menyeruduk bak truk. Diduga, sopir sudah tidak bisa menghindari tabrakan lantaran jarak yang sudah kelewat dekat. Pun, dengan kondisi melaju dengan kecepatan tinggi. Apesnya lagi, Jihansyah saat itu tidak mengenakan sabuk pengaman.
Keadaan itulah yang membuatnya terlempar ke kaca depan mobil saat kecelakaan terjadi. ’’Sopir aman karena mamakai sabuk pengaman,’’ imbuh Cipto.
Seusai kecelakaan, nadi di pergelangan tangan Jihansyah masih berdenyut. Sejumlah petugas yang mendatangi TKP segera melarikannya ke RSI At Tin Husada Ngawi. Sayang, nyawanya tak terselamatkan.
BACA JUGA: Pengemis yang Lagi Viral Itu Tertangkap, Simak Pengakuannya, Mengejutkan
Benturan keras di kepala Jihansyah berakibat luka parah dan pendarahan. Baik dari mulut, hidung, telinga, maupun luka robek yang dideritanya. Tak tertolong, jasad korban lantas dibawa ke RSUD dr. Soeroto untuk keperluan medis.
’’Sopir dua kendaraan yang terlibat laka lantas, sudah kami amankan di Polres Ngawi untuk proses lebih lanjut,’’ pungkas perwira dengan dua balok di pundak itu. (den/ota)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bapak, Anak & Cucu di Cianjur Ditabrak Bus dari Depan, Dilindas Truk dari Belakang
Redaktur & Reporter : Soetomo