jpnn.com, SOLO - Sapi berukuran jumbo kurban dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuat panitia di Masjid Agung Solo kewalahan. Hewan berkaki empat itu berontak ketika akan disembelih. Butuh beberapa waktu untuk menenangkan.
SILVESTER KURNIAWAN, Solo, Radar Solo
BACA JUGA: Jokowi Perintahkan RUU Pertanahan Segera Dituntaskan
Sejak diturunkan dari truk pengangkut, Sabtu petang (10/8), sapi kekar berjenis simmental ini terlihat stres, sehingga cukup agresif dengan siapa saja yang mendekat. Waktu itu, perlu setengah jam untuk bisa menurunkan sapi dari truk pengangkut di muka Masjid Agung Solo ini.
Sapi belang dengan tiga warna kombinasi cokelat, abu-abu, dan hitam ini baru bisa digiring ke kandang darurat di timur Kantor Sekretariat Masjid Agung setelah tujuh orang petugas membantu menurunkan sapi sumbangan presiden tersebut.
BACA JUGA: Sembelih 6 Sapi, Master C19 Portal KMA: Bentuk Syukur dan Terima Kasih
“Dari tadi malam itu memang sudah kelihatan stres. Sampai mau disembelih ini malah makin agresif,” kata salah satu panitia kurban, Aridi, 68.
Dia bertugas menggiring sapi seberat 1,5 ton dari kandang di timur kantor sekretariat menuju ke tempat jagal di selatan Masjid Agung. Dia yang percaya diri mampu membawa sapi-sapi secara mandiri itu akhirnya harus dibantu beberapa kawannya untuk sekadar memindahkan.
BACA JUGA: Rayakan Iduladha, Momentum Tepat Menanamkan Pendidikan Karakter pada Siswa
BACA JUGA: Jokowi Serahkan Seekor Sapi Kurban Seberat Satu Ton Lebih
Parahnya, si belang malah meronta-ronta saat hendak ditambatkan pada sebuah pohon di lokasi jagal. “Nyludak-nyludak kepalanya. Kakinya juga menendang-nendang ke berbagai arah. Jadi agak bahaya ini tadi,” jelas Aridi.
Aksi saling kejar Aridi cs dengan sapi presiden ini akhirnya mengundang gelak tawa masyarakat yang hadir menyaksikan proses penyembelihan. Hingga akhirnya semua terdiam dan fokus menyaksikan kala sang jagal datang dengan bilah pisau tajamnya.
“Saya bawa tiga pisau. Satu pisau utama dan cadangan untuk menyembelih sapi, sepanjang 30 cm. Dan satunya pisau 20 cm untuk menyembelih kambing,” ucap sang jagal, Muhammad Zaini Ihsan, 37.
Rupanya, si belang seakan tahu kapan akan disembelih dan langsung meronta sejadi-jadinya saat melihat sang jagal membawa pisau tajam. Si belang ngamuk, panitia pun langsung mengambil tali yang diikat di badan si belang. Saking paniknya, panitia ikut kocar-kacir ketika si belang hampir menyeruduk beberapa panitia yang ada di depannya. “Ini tadi ada belasan orang, mungkin hampir 20 orang yang bantu menenangkan,” kata Ihsan.
Hampir satu jam aksi kejar-kejaran itu terjadi. Sampai akhirnya tim jagal berhasil menenangkan si belang. “In tadi ngamuk sampai-sampai tiang bambunya lepas semua. Tendanya sampai mau roboh,” ujarnya.
Menurut dia, kesulitan menenangkan sapi stres menjadi faktor utama lamanya durasi penyembelihan sapi ini. Sapi yang agresif membuat petugas jagal kesulitan mengarahkan kepala sapi ke arah kiblat sehingga membuat proses penyembelihan sedikit memakan waktu.
“Sebenarnya kan sudah diberi tempat, tapi karena sapinya marah, lari-lari, loncat-loncat makanya diputuskan disembelih di manapun tidak masalah. Tapi kami masih utamakan masih bisa ke arah kiblat untuk kepalanya,” kata Ihsan.
Dari pengalaman dia menyembelih hewan kurban selama beberapa tahun ini, pengalaman menyembelih sapi presiden kali ini menjadi momen menarik bagi dia. Oleh sebab itu dia menyiapkan sejumlah teknik menyembelih, mengingat leher sapi jenis ini memiliki daging yang begitu tebal.
“Daging lehernya saja hampir sekilan. Untung tadi tidak ada masalah waktu disembelih. Tekniknya ya menggunakan setajam-tajamnya pisau, secepat-cepatnya sembelihan. Jadi biar sapinya juga tidak tersiksa saat disembelih,” bebernya.
Pengalaman berharga ini merupakan pengalaman paling unik yang pernah dia alami dengan menyembelih sapi seberat itu. Apalagi pengalaman pertama ini juga dia lakukan sebagai jagal baru Masjid Agung Solo pada Iduladha kali ini.
“Kalau jadi jagal sudah lama, tapi kalau di Masjid Agung ya baru pertama ini. Sebelumnya yang menyembelih takmir yang sepuh-sepuh. Lalu ada regenerasi dan saya dipercaya untuk ini,” ucap Ihsan. (*/bun/rs/ves/per/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asep Hadad Meninggal di Atas Sapi yang Hendak Disembelih
Redaktur : Tim Redaksi