Detik-detik Seorang Ibu Melahirkan Bayi di Dalam Perahu Karet TNI AL

Sabtu, 20 November 2021 – 09:54 WIB
Seorang ibu warga Sekadau saat mendapatkan pertolongan oleh bidan ketika melahirkan di atas perahu karet milik TNI AL di tengah sungai Kapuas wilayah Sekadau Kalimantan Barat, Jumat (19/11/2021). ANTARA FOTO/HO-Istimewa (Teofilusianto Timotius)

jpnn.com, SEKADAU - Seorang ibu melahirkan di atas perahu karet milik TNI AL saat dalam perjalanan menyusuri Sungai Kapuas menuju Puskesmas Sekadau, di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, Jumat (19/11). 

Warga Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, itu melahirkan anak pertamanya di atas perahu karet milik TNI AL dengan dibantu bidan. 

BACA JUGA: Ini 7 Hal yang Harus Dipersiapkan Ibu Hamil Jelang Melahirkan Buah Hati

Awalnya, Puskesmas Sekadau pada Jumat (19/11) pukul 7.00 WIB, menerima telepon bahwa ada seorang pasien yang hendak melahirkan. 

Pasien itu berada di Dusun Teribang, Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir. 

BACA JUGA: Ukir Prestasi, Prajurit TNI Dapat Rumah dari Pangdam Hasanuddin

Lalu, pihak Puskesmas Sekadau mengutus dua bidan, yaitu Anastasia Regina dan Yohana.

Kedua bidan tersebut dijemput anggota TNI AL menggunakan perahu karet untuk berangkat ke Dusun Teribang.

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Laksamana Yudo Kepada Seluruh Perwira TNI AL

"Pas kebetulan piket, saya bersama Kak Yohana dan Kak Imel. Terus saya sama Kak Yohana pergi, karena mikir ibu ini melahirkan anak pertama. Katanya sakitnya (kontraksi) sudah sering," kata Anastasia Regina, Jumat (19/11). 

Saat bidan yang dibantu anggota TNI AL akan berangkat ke Teribang, tiba-tiba keluarga pasien menelepon dan mengatakan ketuban sudah pecah. 

Setibanya di Teribang, bidan memutuskan untuk membawa ibu tersebut ke Puskesmas Sekadau.

Keputusan itu diambil bukan tanpa alasan. 

Mengingat kondisi banjir dan peralatan yang tidak memadai, akhirnya mereka mengevakuasi ibu tersebut.

"Sampai ke sana (Teribang) pasien sudah pembukaan lengkap,” ucap Anastasia.

Lalu, kata dia, saat pasien diperiksa ternyata ketuban sudah tidak ada lagi. 

Mereka kemudian membawa pasien tersebut. 

“Hanya saja, lihat ibunya meneran tidak langsung keluar bayinya. Kami curiga jangan-jangan lilitan tali pusat atau apa, begitu. Kami modal nekat. Pasien itu pun melahirkan di perahu, daripada nanti melahirkan di rumah tidak ada oksigen," ucap Anatasia.

Dia bersama rekannya mengaku sempat merasa khawatir karena takutnya asfiksia. 

Rupanya, di tengah-tengah Sungai Kapuas bayinya lahir.

"Awalnya (bayi) nangis. Cuma karena dingin dan kami tidak ada bawa pengisap lendir, karena tadi saking terburu-buru sampai lupa, jadi sempat asfiksia," katanya.

Setelah perahu menepi, bayi tersebut dibawa Bidan Yohana ke Puskesmas Sekadau untuk ditangani lebih lanjut.

Sementara Anatasia, masih harus membantu ibu si bayi untuk mengeluarkan ari-arinya.

"Bayinya duluan dibawa ke Puskesmas karena posisinya asfiksia sedikit," kisahnya.

Anastasia mengaku mewanti-wanti karena di ruang terbuka dan udara dingin. 

Namun, dia bersyukur karena pada akhirnya semua bisa diatasi.

Saat ini, ibu serta bayi perempuan seberat 3,2 kilogram dengan panjang 51 sentimeter itu dalam kondisi sehat.

"Terima kasih kepada anggota TNI AL yang saat itu juga turut membantu hingga semuanya berjalan lancar. Di dalam perahu itu kami seperti satu tim yang benar-benar berjuang untuk dua nyawa," tutur Anatasia.

Dia mengatakan bahwa itu pengalaman pertamanya membantu persalinan di atas perahu di tengah Sungai Kapuas.

"Itu adalah pengalaman pertama, rasanya bikin sport jantung iya, tetapi sangat-sangat berkesan,” katanya.

Menurut dia, ini menambah ilmu baru, mengasah keterampilan menolong pasien di atas perahu dengan alat seadanya. 

“Ibu dan bayi saat ini masih berada di Puskesmas Sekadau. Sebenarnya ibunya mau pulang setelah enam jam juga enggak apa-apa. Cuma, kondisi rumahnya lagi banjir, mungkin besok baru pulang," kata Anatasia.

Hingga saat ini, banjir masih merendam sejumlah wilayah di Sekadau. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler