Detik-detik Serangan Bom Jakarta Berdasarkan CCTV, Warga Hendak Peluk Pelaku

Sabtu, 16 Januari 2016 – 09:59 WIB
Dua pelaku teror bom Jakarta saat mempersiapkan diri di trotoar jalan MH Thamrin, Jakarta. FOTO: twitter

jpnn.com - KAMIS, (14/1) pagi itu, suasana di sekitar Sarinah, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, tampak normal seperti biasa. Orang-orang beraktifitas dan hilir mudik di salah satu jalan protokol paling padat di Ibu Kota Jakarta.

Saat waktu menunjukkan pukul 10.40 WIB, tiba-tiba saja suasana berubah mencekam. Semua warga, termasuk pengendara yang sedang lalu lalang dan juga sejumlah pekerja yang tengah nongkrong di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah, dikejutkan dengan ledakan bom di Starbucks, Gedung Cakrawala, Jalan MH. Thamrin. Blaarrrr…..

BACA JUGA: Blaar! Perempuan Muda Itu Tersungkur, Merangkak ke Jendela, Lantas...

"Lihat CCTV pada pukul 10.40 WIB terjadi ledakan pertama di Starbucks Caffe Gedung Cakrawala," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, (16/1).

Bom pertama meledak. Itu adalah ledakan bom bunuh diri yang berhasil dilakukan seorang teroris di Starbuck. Ini diketahui setelah pihak puslabfor Polri berhasil menganalisa sejumlah luka salah satu jenazah di Starbuck. Saksi hidup juga menyatakan hal yang sama.

BACA JUGA: Kisah Wakil Bupati yang Selamat dari Bom Sarinah, tapi Ajudan...

"Ada saksi jadi korban dan sudah kami wawancarai. Sudah diperiksa bahwa saksi tersebut masih hidup dan dirawat. Saksi sempat memeluk pelaku. Mungkin ketahuan mau ledakin. Tapi pelaku loncat dan mengelak. Lukanya pelaku khas di pusat ledakan yakni di perut sampai dada," terang Iqbal.

Ledakan itu membuat semua orang yang mendengar, panik. Namun, 20 detik kemudian, warga dibuat kalang kabut lagi dengan ledakan kedua di Pos Polisi yang berada tepat membelah jalan MH. Thamrin tersebut.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Membentak: Ini Bukan Gedung Teroris!

"Jaraknya ledakan pertama dan kedua 20 detik," ujarnya. Dua teroris, seorang polisi yang jaga, dan seorang sipil terkena imbas ledakan itu.

Pascaledakan kedua ini, warga dan polisi masih dibuat heran. Mereka masih bertanya-tanya apa gerangan yang terjadi, lantas mengerumuni pos polisi. Wajar, sebanyak empat orang sudah terkapar di sana. "Petugas kami tak tahu ada teror. Meski ada ledakan," sambungnya.

Saat kerumunan berkumpul pada satu titik. Tepatnya 20 meter di depan pos polisi, dua teroris menampakkan dirinya. Keduanya kemudian membabi buta (sporadis) melepaskan tembakan mengarah ke kerumunan itu. "Saat itulah semua orang berhamburan," imbuhnya.

Usai berhamburan, kedua teroris menyasar kepada aparat kepolisian. "Penembakan langsung terarah pada petugas kami yang kebanyakan dari polantas dan provos di TKP," tandasnya.

Baku tembak tak bisa dihindari. Peluru menari-nari di udara tanpa mengenal siapa lawan dan kawan. Keramaian itu berpihak pada teroris lantaran mereka tinggal berdua. Sedangkan, polisi menembak ragu-ragu karena di TKP masih banyak warga serta polisi lain yang lalu lalang.

Bahkan dikabarkan, sebagian korban yang terkena tembakan belum tentu peluru milik si teroris.

Sekira pukul 10.51 WIB, seluruh aparat kepolisian telah berkumpul. Polisi sudah mengabarkan situasi kejadian melalui Handy Talkie. Kali ini penyerangan sudah cukup terkoodinir. 

Kabagops Polres Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo sempat memimpin penyerangan.

"Kami lakukan serangan dari dua penjuru," sambungnya. Oleh karenanya mereka terdesak dan melarikan diri ke arah Kafe Starbucks dan bertahan di area parkir. Disana, satu teroris sudah terkena tembakan di sekitar perut bawah.

Desakan itu akhirnya memaksa mereka melemparkan bom rakitan. Blaaaarr….. 

Sementara satu teroris yang terkena tembakan itu hanya bisa duduk. Sedangkan temannya, membalas tembakan dibalik mobil bewarna putih.

Namun sial untuk teroris ini, setelah merencanakan untuk melemparkan bom, akhirnya malah meledak di tangan sendiri. (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merasa Malu, PNS Daerah Rame-rame Datangi Kantor Menteri Yuddy


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler