jpnn.com, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Budi Sartono mengungkapkan detik-detik wanita berinisal S (28) dibunuh oleh sang suami yang berinisial W di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (19/1) dini hari.
Budi menjelaskan S yang berasal dari Kendal, Jawa Timur datang ke Jakarta untuk menemui W yang berprofesi sebagai penata rambut di salah satu salon.
BACA JUGA: Motif Suami Bunuh Istri Seusai Begituan, Mau Kawin Lagi
"S datang berkunjung membawa anak dan adiknya pada selasa (18/1) malam. Kemudian, karena suami istri memang terjadi hubungan badan," kata Kombes Pol Budi Sartono di Mapolres Jakarta Timur, Jumat (21/1).
Perwira menengah Polri itu menjelaskan usai berhubungan badan, W membekap korban menggunakan tangannya kurang lebih sekitar 10 menit.
BACA JUGA: Guru Sanggar Tari Bawa 7 Murid Masuk Kamar, Berdalih Menggambar, Ternyata
Usai membunuh sang istri, W mengubah posisi korban dan menutupi dengan kain agar seolah-olah seperti masih tidur.
"Tersangka berperilaku seperti biasa bangun tidur, membuat kopi lalu memandikan anaknya dan dititipkan ke rumah saudaranya dan yang bersangkutan berangkat kerja seperti biasa," lanjutnya.
Budi mengungkapkan baru diketahui meninggal dunia setelah ditemukan oleh adiknya di kamar tidur.
"Karena dicurigai meninggal tidak wajar, adiknya melapor ke polisi," ungkap mantan Kapolsek Cakung itu.
Walakin, pelaku ditelepon oleh adik korban untuk memberi tahu kejadian tersebut.
"Kemudian pelaku pura-pura menangis, tetapi setelah ditangkap dan interogasi, ternyata memang dia mengaku melakukan pembunuhan," pungkasnya.
Kepada polisi, W mengaku sakit hati kepada korban.
"Motifnya, yang bersangkutan sakit hati atau tersinggung karena korban minta izin untuk menikah kembali," jelas Budi.
Sebelumnya, informasi aksi pembunuhan yang terjadi pada Rabu (19/1) dini hari itu, viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang beredar, pelaku membunuh istrinya seusai berhubungan badan.
Pelaku diduga membunuh dengan membekap mulut dan hidung korban menggunakan tangan.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Kenny Kurnia Putra