jpnn.com - JAKARTA - Dewa United melayangkan protes kepada PSSI soal tiga wasit yang dianggap merugikan tiga pertandingan terakhir mereka di BRI Liga 1.
"Buruknya kepemimpinan wasit dalam memimpin pertandingan bukan saja menciptakan preseden/citra yang buruk untuk sepak bola Indonesia, tetapi juga dapat menghambat kemajuan sepak bola Indonesia," kata Presiden Dewa United Ardian Satya Negara, Jumat (3/11).
BACA JUGA: Klasemen Liga 1 setelah PSM Makassar Vs Persija Jakarta 2-3
"Wasit jangan hanya cepat meniup peluit penalti, tetapi harus cermat dalam mengambil keputusan. Korban bukan hanya pemilik klub, tetapi juga semua pemain dan pelatih yang sudah berlatih untuk persiapan pertandingan, fisik dan strategi merasa dirugikan," imbuhnya.
Sorotan Dewa ditujukan kepada:
BACA JUGA: Persis Vs Persija Diwarnai 12 Kartu Kuning, 1 Merah, Termasuk Buat Pelatih
- Ryan Nanda Saputra, menghukum penalti Dewa United saat berhadapan dengan Madura United pada 22 Oktober silam, meski pada tayangan ulang Ricky Kambuaya tidak melanggar Hugo Gomes.
- Rio Permana Putra, memberi hadiah penalti kepada lawan Dewa United, Borneo FC, pada 28 Oktober lalu. Mengacu pada tayangan ulang, Agung Mannan tidak melakukan tarikan terhadap pemain Borneo.
- Nendi Rohaendi, menghadiahi penalti kepada Arema FC pada pertandingan 2 November. Pada tayangan ulang, Dedik Setiawan sudah lebih dahulu berada dalam posisi offside sebelum dilanggar di kotak penalti.
"Kami sudah melayangkan surat protes resmi ke Komite Wasit PSSI, atas kerugian yang kami alami dalam tiga laga terakhir. Dalam konteks ini kontroversi penalti," tutur Ardian.
Dari catatan yang dirangkum awak Antara, ketiga wasit itu sudah pernah menjadi sorotan sebelum Dewa United melayangkan protes.
BACA JUGA: Detik-Detik Novri Setiawan Tumbang dalam Laga PSS Vs Bali United
Rio pernah memberi penalti kontroversial pada pertandingan Liga 2 2020, saat Sriwijaya FC berhadapan dengan PSIM Yogyakarta. Saat itu Rio memberi hadiah penalti menjelang laga usai untuk Sriwijaya, karena melihat tangan pemain PSIM mengenai bola di kotak terlarang.
Dari tayangan ulang, tidak terlihat adanya pemain PSIM yang tangannya mengenai bola.
Nendi pernah menjadi objek kemarahan penggemar tuan rumah saat PSS Sleman kalah dari tamunya Persija Jakarta pada 4 Agustus silam. Dia dianggap melakukan beberapa keputusan yang merugikan tuan rumah.
Persija Jakarta kemudian menjadi korban sejumlah keputusan Nendi saat dijamu Persis Solo pada 30 September silam. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan