Dewan Ancam Tutup Go-Jek di Surabaya

Jumat, 19 Agustus 2016 – 00:44 WIB
Dewan Ancam Tutup Go-Jek di Surabaya. Foto JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com SURABAYA - Ribuan tukang ojek berbasis aplikasi Go-Jek berunjuk rasa di gedung DPRD Kota Surabaya, kamis (18/8). Mereka menuntut agar manajemen Go-Jek tidan menurunkan tarif.

Koordinator Go-Jek, Handoko mengatakan, demo yang dilakukannya merupakan buntut kekecewaan PT Go-Jek Indonesia (GI) yang menurunkan harga tarif per kilometernya. Yang semula Rp 2500 menjadi Rp 2000.

BACA JUGA: Menpar Janjikan Karnaval Danau Toba Jadi Kombinasi Atraksi Luar Biasa

Dia menilai, dengan turunnya harga tersebut, maka akan membuat pendapatan menurun drastis.

“Dengan harga segitu, tidak cukup untuk operasional. Apalagi untuk kebutuhan hidup, kami rasa tidak cukup. Belum lagi biaya perawatan motor,” ujar Handoko.

BACA JUGA: Petugas Command Center Bikin Risma Emosi

Tuntutan yang juga disampaikan pengemudi Go-jek (driver) kepada anggota dewan, yaitu agar manajemen menghapuskan sistem performa.

Sistem ini dirasa sangat mempengaruhi bonus yang mereka terima.

BACA JUGA: Polisi Gerebek Ibu Rumah Tangga, Pistol pun Menyalak

“Dewan ini sebagai  tempat yang bagus untuk curhat. Semoga mereka bisa membantu kami. Paling tidak, nasib kami menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Ada bantuan dari anggota legislatif,” terangnya.

Menanggapi  unjuk  rasa  tersebut, Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji berjanji akan  memanggil perusahaan yang menaungi pengemudi Go-Jek ini.

Bahkan, politisi  PDIP  tersebut  mengancam akan menutup PT GI, jika tidak  memenuhi panggilan.  

Rencananya, akan ada dua panggilan yang dilayangkan  ke  perusahaan  tersebut.  

“Kami menyambut baik aspirasi yang disampaikan para pengemudi Go-Jek ini. Kalau  tidak datang selama dua kali panggilan, saya akan minta Satpol PP untuk menutupnya” kata Armuji.

Saat Handoko beserta beberapa perwakilan menemui anggota dewan, para pengunjuk rasa lainnya masih berada di luar gedung DPRD.

Mereka sempat terlihat bersitegang dengan pengemudi Go-Jek lain yang tak ikut demo. Kebetulan ada sejumlah driver Go-Jek  yang  lewat  di  gedung  DPRD.

Keributan tersebut terjadi setelah para pendemo melakukan sweeping. Ada dua orang  menjadi  bulan-bulanan pengunjuk rasa.

Mereka mengamuk kepada kedua pengemudi Go-Jek tak ikut berunjuk rasa. Beruntung, polisi yang menjaga jalannya unjuk rasa sigap mengamankan.

Akibatnya, sempat terjadi kemacetan panjang di depan gedung DPRD hingga jalan Yos Sudarso. (bae/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nah Lho, Polisi Dilarang Sebar Foto Selfie


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler