Petugas Command Center Bikin Risma Emosi

Kamis, 18 Agustus 2016 – 22:46 WIB
TEGUR PETUGAS: Risma saat sidak ke Command Center dan memberikan pengarahan ke petugas karena banyak yang tidak standby, Rabu siang (17/8). Foto Fatimatuz Zahroh/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Inspeksi Mendadak (Sidak) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ke Command Center, Rabu (17/8) menyulut emosi wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.

Pasalnya saat Risma tiba tidak seluruh tim siap di lokasi dan ada trouble jaringan pengaduan bencana 112.

BACA JUGA: Polisi Gerebek Ibu Rumah Tangga, Pistol pun Menyalak

Hanya ada dua petugas yang standby, yaitu satu orang petugas dari Bakesbangpol Linmas dan satu orang lagi dari Dinas Kebakaran.

Risma yang saat ini baru datang langsung memberikan arahan pada petugas yang ada.

BACA JUGA: Nah Lho, Polisi Dilarang Sebar Foto Selfie

“Lha ini kemana semua. Kalau ada laporan terus nggak ada yang standby terus yo’opo? Bahaya la’an,” kata Risma seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Kamis (18/8). 

Petugas yang ada pun sudah menjelaskan bahwa sebagian dari mereka masih istirahat sehingga tidak ada di tempat.

BACA JUGA: Blaaarr... Mobil Provost pun Ringsek, Nih Fotonya

Tak berhenti di situ, melalui handy talky (HT), Risma pun segera menghubungi Kepala Bakesbangpol Linmas untuk memberikan arahan.

Ia ingin agar Linmas juga aktif melakukan kontrol di Command Room. Jangan sampai ruangan di tinggal kosong meski saat ada pergantian shift ataupun jam istirahat.

“Aku nggak ngelarang kalian istirahat. Tapi ya tetap harus ada yang jaga line-nya (112, Red). Jadi kalau ada laporan tetap bisa langsung direspon,” tandas Risma ke petugas.

Selain tidak ada petugas lantaran masih ada sebagian yang istirahat, namun ternyata minimnya petugas yang berjaga di Command Center dikarenakan adanya kerusakan jaringan 112.

Pasalnya koneksi jaringan tidak fix dan tidak bisa menyambungkan ke beberapa nomor yang seharusnya terhubung dengan Command Center.

Risma pun segera meminta tim IT untuk membenahi jaringan dengan menghubungi Telkom.  Risma mengatakan, ia ingin dengan adanya Command Center ini bisa memangkas proses penanganan bencana.

Mulai dari bangunan runtuh, genangan, kebakaran, kebocoran gas, orang tenggelam, papan reklame rubuh, penemuan jenazah, pohon tumbang, puting beliung. Hingga anak terjatuh, kecelakaan lalu lintas, orang gantung diri ataupun penemuan bayi. 

Contohnya untuk pemadam kebakaran. Saat ini ternyata petugas yang standby di sana begitu ada laporan kebakaran maka mereka masih lapor di posko kebakaran.

Menurut Risma alur itu masih terlalu lama. Ia ingin sistem IT di Commad Center bisa memberikan informasi yang komplit terkait pemadaman kebakaran.

“Aku itu inginnya begitu ada kebakaran di lokasi A misalnya, maka dari sini itu langsung ter-mapping di layar UPTD mana yang paling dekat dengan lokasi kebakaran. Di layar ada kedip kedip dan di UPTD-nya bunyi sirine. Lalu di layar aku juga mau ada informasi dimana titik titik sumur air,” papar Risma.

Akan tetapi, Risma mengatakan penanganan kebakaran di Surabaya sudah cukup bagus. Bahkan dalam hitungan tiga menit sudah bisa langsung bergerak. Dan pemadaman juga cepat. 

“Dengan adanya Command Center ini sangat bisa mengcut proses. Cukup tiga nomor  saja bisa intergrasi seluruh satuan bencana untuk menangani belasan kejadian,”  pungkas Risma. (ima/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Miris, Banyak PNS di Daerah Ini tak Pasang Bendera Merah Putih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler