Rapat ikut dihadiri oleh jajaran eksekutif Pemprov DKI seperti Askesmas, Kepala Dinas Pendidikan, dan Kepala Sudin Dikmen Jaksel. Selain itu dihadiri juga oleh komunitas alumni SMAN 70 dan SMAN 6.
"Hasil rapat antara lain membentuk tim khusus antara perwakilan Komisi E dengan instansi terkait termasuk eksekutif," kata Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Firmansyah dalam keterangan persnya, Jumat (28/9).
Firmansyah menuturkan, DPRD DKI menuntut Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah SMAN 6 dan SMAN 70 untuk bertanggung jawab atas kejadian tawuran yang telah merenggut nyawa seorang pelajar. Anggota dewan juga meminta pihak sekolah untuk menghentikan tradisi kekerasan dalam kegiatan masa orientasi siswa (MOS) maupun komunitas alumni.
"Tawuran pelajar dalam beberapa hari ini sebagai fenomena gunung es dimana selain kasus ini, banyak kasus serupa yang tidak terungkap," kata Firmansyah yang berasal dari Fraksi Partai Demokrat itu.
Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa penyebab yang memicu tawuran. Misalnya sistem belajar mengajar yang kurang efektif dan gagalnya pendidikan budi pekerti. Oleh karenanya, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan diminta segera menemukan solusi dari persoalan tersebut.
"Tawuran pelajar sebagai akibat dari sebab, ada persoalan besar lainnya sebagai sebab. Diantaranya sistem belajar mengajar, wadah perhimpunan sebagai ekspresi pelajar yang minim, pendidikan budi pekerti dan kebangsaan yang gagal," ujar Firmansyah. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diculik Usai Dilahirkan, Celo Akhirnya Ditemukan
Redaktur : Tim Redaksi