jpnn.com, NEW YORK - Dewan Keamanan PBB mengaku sangat prihatin dengan keputusan penguasa Taliban Afghanistan yang tidak mengizinkan siswi sekolah menengah bersekolah.
Dewan meminta kelompok tersebut agar segera membuka kembali sekolah bagi kaum perempuan.
BACA JUGA: Dalih Kemanusiaan, Norwegia Jajaki Hubungan dengan Taliban
"Anggota Dewan Keamanan kembali menegaskan hak atas pendidikan bagi seluruh warga Afghanistan, termasuk anak-anak perempuan," tulis pernyataan PBB pada Minggu (27/3).
Pekan lalu Taliban mengurungkan pengumuman bahwa sekolah menengah atas (SMA) akan dibuka bagi para siswi.
BACA JUGA: Taliban Ingkar Janji, Para Siswi Tinggalkan Sekolah sambil Menangis
Mereka menyatakan bahwa sekolah hanya akan dibuka setelah ada hukum Islam yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Secara tiba-tiba Amerika Serikat membatalkan pertemuan dengan Taliban di Doha, yang akan membahas isu ekonomi utama lantaran keputusan tersebut, kata pejabat AS pada Jumat.
BACA JUGA: Rakyat Afghanistan Kelaparan, Taliban Malah Biarkan Dana Bantuan Rp 1,9 T Mengendap di Bank
DK PBB meminta Perwakilan Khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons agar terlibat dengan pemangku kepentingan dan otoritas Afghanistan terkait mengenai isu tersebut dan kembali melaporkan perkembangannya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil