Dewan Ketahanan Pangan Diminta Buat Kebijakan Komprehensif

Minggu, 29 Juli 2018 – 13:40 WIB
Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian tahun 2016-2017 telah mewujudkan kedaulatan pangan dengan pencapaian swasembada beberapa komoditas seperti Beras, Jagung, Bawang Merah, Cabe, Daging Ayam, Telur, dan Minyak Goreng.

"Kini, muncul harapan untuk mandiri dan berdaulat pangan bagi bangsa Indonesia dengan memproduksi beragam pangan berbasis sumber daya lokal. Ini kenyataan bahwa, Indonesia adalah bangsa besar memiliki keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi, pada Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta, Sabtu (28/7).

BACA JUGA: Mentan Rilis Program Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren

Menurut Amran Sulaiman, potensi sumber daya pangan Indonesia berlimpah. Terdapat sekitar 100 jenis pangan sumber karbohidrat, 100 jenis kacang-kacangan, 250 jenis sayuran, dan 450 jenis buah-buahan.

"Keanekaragaman hayati ini, bila kita kelola dengan baik akan menjadi bahan pangan bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, juga bisa memenuhi kebutuhan pangan dunia," jelas Amran.

BACA JUGA: Kementan Klaim Operasi Pasar Telur Ayam Sukses

Selain itu, produksi pangan beragam sangat penting mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat, sehingga dapat mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, aktif, dan produktif.

Namun menurut Amran, saat ini bangsa Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan pangan dan gizi, termasuk akses terhadap pangan. Selain itu, permasalahan pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia masih jauh dari ideal, di mana saat ini didominasi karbohidrat dari padi-padian.

BACA JUGA: Gelar Pangan Nusantara Untuk Bangkitkan Potensi Pangan Lokal

"Masyarakat kita masih kurang mengonsumsi protein dari sumber pangan hewani. Juga kurang mengkonsumsi sayur dan buah," ujar Amran.

"Apabila kondisi ini dibiarkan, dapat menimbulkan persoalan serius dalam menyiapkan generasi tangguh dan berdaya saing. Karena itu, diperlukan suatu strategi yang tepat untuk memperkuat program penganekaragaman pangan dan implementasinya di masyarakat," tegas Amran yang juga Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan.

Melihat permasalahan tersebut, menurut Amran, diperlukan pemikiran dan kerja keras semua pemangku kepentingan termasuk dari Kelompok Kerja (Pokja) Bidang Ahli dan Bidang Pemberdayaan Dewan Ketahanan Pangan.

Dalam rakor ini diadakan diskusi yang dipandu Tenaga Ahli Menteri Pertanian Sam Herodian. Sedangkan paparan oleh Kepala BKP/Sekretaris DKP Agung Hendriadi dengan makalah Dukungan Kebijakan untuk Pengembangan Diversifikasi Pangan dan Gizi.

Pemapar berikutnya peneliti BPPT Nur Mahmudi Ismail dengan makalah Strategi Komunikasi dan Promosi Diversifikasi Pangan di Era Digital, dan Ketua Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Drajat Martianto dengan makalah Modernisasi Olahan Pangan Lokal: Potensi Bisnis dan Penyerapan Pangan Ritel.

Rakor dihadiri para Pokja Bidang Ahli dan Pokja Bidang Pemberdayaan Ketahanan Pangan; juga Kepala Dinas dari seluruh Provinsi di Indonesia (selaku Sekretaris DKP Provinsi) yang menjadi ukung tombak dalam pelaksanaan kegiatan di daerah.

Diharapkan melalui pertemuan ini, semangat untuk mensukseskan penganekaragaman pangan menjalar ke seluruh wilayah Indonesia.

Dengan demikian, pembangunan Ketahanan Pangan yang berlandaskan Kedaulatan dan Kemandirian Pangan dapat diwujudkan guna mendukung cita-cita pembangunan nasional menuju manusia Indonesia yang berkualitas. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Durian Lokal Indonesia Siap Bersaing di Dunia


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler