jpnn.com, BATANG - Dewan Komisaris PT PP melakukan kunjungan kerja ke proyek Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang) dan Rumah Susun Pekerja Industri Batang I pada Jumat (17/12).
Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang digagas oleh pemerintah untuk mendorong penguatan sektor industri di Indonesia.
BACA JUGA: Keanu Angelo Ungkap Kronologis Kecelakaan Laura Anna, Gaga Muhammad Bohong?
Oleh karena itu, PT PP selalu mendukung setiap program yang dicanangkan pemerintah dalam meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi proyek pengembangan KIT Batang yang berjalan dengan baik, terutama di masa Pandemi Covid-19 ini. Kami mengharapkan proyek strategis ini dapat berjalan dengan sesuai dengan rencana,” ujar Komisaris Utama PT PP Andi Gani Nena Wea.
BACA JUGA: Indodax Umumkan Para Pemenang Short Film Festival 2021
KIT Batang atau Grand Batang City terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektar.
Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi tiga kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.
BACA JUGA: ChildFund Lindungi Hak Dasar Anak Lewat Proyek Akta Kelahiran
KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan yang ditawarkan dapat menjadi sentra industri baru dan dapat mendatangkan para investor asing untuk berinvetasi di Indonesia.
Sampai dengan saat ini, ada beberapa tenant, baik asing maupun domestik yang menjadi prospek untuk menempati kawasan tersebut.
Selanjutnya, PT KITB akan mengembangkan Sumilir Business Complex yang merupakan Kluster SFB Ekslusif, yang berada di area jantung Grand Batang City.
Usai mengujungi PT KITB, Manajemen PT PP juga melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan Rumah Susun Pekerja Industri Batang I, milik Kementerian PUPR.
Dalam proyek tersebut, PT PP berperan sebagai kontraktor utama dengan masa pembangunan selama 300 hari kalender.
Proyek Rumah Susun Pekerja Industri Batang I memiliki nilai kontrak sebesar Rp 125 miliar dengan target penyelesaian pembangunan di Kuartal II 2022.
Bangunan tersebut terdiri dari empat tower, di mana dalam setiap tower dapat dihuni oleh 252 orang.
Adapun lingkup pekerjaan proyek tersebut, antara lain: pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal elektrik plumbing, pekerjaan lingkungan, pekerjaan fasilitas umum, dan sebagainya
Sampai dengan minggu kedua Desember 2021, progres pembangunan hunian tersebut telah mencapai 55,71%, di mana lebih cepat 19,25% dari yang ditargetkan.
“Proyek pembangunan Rumah Susun Pekerja Industri Batang I dikerjakan lebih cepat daripada proyeksi namun perlu saya sampaikan yang paling penting jangan sampai terjadi kecelakaan kerja. Saya berharap kualitas pekerjaan PT PP yang sangat luar biasa ini agar tetap dijaga dan ditingkatkan," kata Andi Gani.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy