jpnn.com, UKRAINA - Pasukan Rusia dituding secara sengaja membombardir fasilitas sipil di Kota Mariupol, Ukraina.
Menurut Dewan Kota Mariupol, kondisi yang ada menyebabkan Kota Mariupol tanpa air, pemancar atau listrik, sekaligus menghalangi pengiriman pasokan atau evakuasi warga.
BACA JUGA: Ini 5 Negara yang Menentang Resolusi PBB Terkait Invasi Rusia ke Ukraina
"Mereka menghancurkan pasokan makanan, mengepung kami, seperti di Leningrad tua," kata Dewan Kota Mariupol.
Dia merujuk pada peristiwa pengepugan Nazi Jerman di kota Soviet yang sekarang dikenal sebagai St.Petersburg selama Perang Dunia II.
BACA JUGA: Amerika Serikat Puji Sikap Indonesia Terkait Resolusi PBB Atas Invasi Rusia
Sekitar 1,5 juta orang meninggal dalam pengepung selama lebih dari dua tahun tersebut.
"Sengaja, selama tujuh hari, mereka menghancurkan infrastruktur pendukung kehidupan kritis (Mariupol)."
BACA JUGA: Tiongkok Menyoroti Sanksi Finansial Terhadap Rusia, Begini
"Kami tidak lagi memilik penerangan, air dan pemancar," kata dewan.
Pihak dewan mengaku sedang berupaya membuat koridor kemanusiaan untuk Mariupol dan berupaya untuk memperbaiki infrastruktur.
"Mariupol masih membara. Kaum perempuan, anak-anak dan lansia menderita."
"Kami sedang dihancurkan sebagai sebuah negara."
"Ini adalah genosida rakyat Ukraina," katanya.(Antara/Reuters/JPNN)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang