Dewan Lama Warisi Tempat Karaoke di Gedung DPRD

Jumat, 15 Agustus 2014 – 03:21 WIB

jpnn.com - CIREBON - Keberadaan ruang karaoke di gedung Griya Sawala  DPRD memunculkan protes keras dari wakil rakyat yang baru beberapa hari kemarin dilantik.

Kemarin (14/8) hampir seluruh anggota DPRD melakukan sidak, di antara M Handarujati Kalamullah S.Sos (Demokrat), Agung Supirno SH (Golkar) Didi Sunardi (PDIP), Imam Yahya, Fitria Pamungkaswati, Dra Hj Eti Herawati, Harry Saputra Gani, Rury Tri Lesmana, Tommy Sofiana.

BACA JUGA: Bosan Hidup di Perbatasan, Anggota Kelompok Bersenjata Janji Setia pada NKRI

Pantauan Radar Cirebon (Grup JPNN) di ruangan tersebut, fasilitas karaokean sudah lengkap, mulai microphone, layar Televisi besar, monitor khusus memiliki lagu karaokean, salon hingga AC 2 unit yang semuanya tertulis sebagai barang inventaris DPRD yang pengadaan barangnya melalui tahun anggaran tahun 2014.

Kekagetan terlihat dari wajah-wajah wakil rakyat yang baru dilantik begitu melihat salah satu ruangan lengkap dengan fasilitas karaokean tepat persis sebelah kiri meja persidangan pimpinan DPRD.

BACA JUGA: Pangdam: ISIS Ada di Aceh

Didi Sunardi dari fraksi PDIP mengaku kaget hari-hari awal dirinya menjabat sebagai anggota DPRD sudah disuguhi berita ruang karaokean  di gedung DPRD. Menurut Didi, ruang karaokean ini tidak perlu dan lebih baik difungsikan sebagai ruangn lain tanpa harus ada fasilitas karaokean.

"Saya tidak munafik suka karaokean, hampir semua tempat karaoke saya kenal, tapi untuk di sini (DPRD) tidak selayaknya ada, lebih baik dialihfungsikan sebagai ruangan lain yang tidak memunculkan polemik ke masyarakat," kata Didi Sunardi

BACA JUGA: Kejagung Jebloskan Pejabat Universitas Sumut ke Rutan Salemba

Didi menjelaskan, dari awal dirinya dan teman-teman anggota DPRD tidak mengetahui sama sekali, justru tahu begitu teman-teman wartawan memberi tahu adanya room karaoke, dirinya langsung sidak ke ruangan  karaokean.

Politisi PDIP ini hanya berharap kepada sekretariat DPRD untuk mengalihfungsikan ruangan ini menjadi ruangan yang lebih bermanfaat. "kalau memang ingin berkaraoke lebih baik ke tempat karaoke, Kota Cirebon banyak tempat karaoke, di sini tidak perlu," tandasnya

"Waktu dewan bisa terserap hilang akibat ada ruangan karaoke, apalagi fungsinya sudah ada sejak Ramadan, Kita tidak tahu apa-apa jadi kena getahnya," ujarnya penuh heran.

Ketua Fraksi Partai Golkar, Agung Supirno SH menuding kemunculan ruang karaoke jika dilihat dari perangkat alat elektroniknya, jelas sejak awal memang sudah ada niat untuk membuat tempat karaokean. Ini sangat jelas  sekretariat sudah ada niatan untuk membuat ruangan yang didesain khusus untuk karaoke.

Dampak dari ruangan karaoke ini, kata Agung, Publik akhirnya muncul persepsi yang tidak-tidak kepada anggota dewan yang baru, karena bisa saja muncul tudingan anggota DPRD yang baru dilantik sudah diberikan fasilitas oleh setwan berupa room karaoke, tentu saja ini menurunkan citra anggota DPRD yang baru.

Ketua Fraksi Partai Gerindra, Tommy Sofiana juga menolak atas keberadaan ruangan untuk karaoke di gedung DPRD. Tommy menegaskan, masih banyak cara memfungsikan ruangan dan tidak harus ada ruangan karaokean. "Lebih baik digunakan untuk fungsi yang lain untuk ruangan lain yang penting jangan untuk karaokean," kata Tommy

Kandidat Ketua komisi C, M Handarujati Kalamullah secara tegas menolak atas keberadaan karaokean. Dengan lengkapnya fasilotas karaokean, sudah menunjukkan sejak awal memang ada niatan untuk menganggarkan membuat tempat karaoke, dirinya mengaku tidak habis pikir sekretariat bisa membuat ruangan yang justru memunculkan polemic ke masyarakat dan imbasnya justru ke anggota dewan yang baru dilantik yang sebenarnya tidak tahu apa-apa.

"Ini jelas sudah ada niatan dari awal, buktinya fasilitasnya lengkap," tandasnya

Disinggung  perihal kemungkinan ada oknum anggota dewan yang lama sengaja memasukkan anggaran untuk room karaoke dan dewan yang baru dijebak dengan fasilitas karaoke, politisi partai democrat ini enggan berspekulasi. Baginya saat ini bagaimna room karaoke di DPRD untuk secepatnya dialihfungsikan menjadi ruangan lain.

"Tidak, tidak sampai kearah sanalah, apalagi sampai tudingan jebakan untuk kami-kami, tidak sampai kearah sana kok mas," kata alumnus Unswagati

Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem, Harry Saputra Gani secara tegas menolak room karaoke. Dirinya mendesak setwan untuk segera mengganti ruangan sebagai ruangan yang bukan menjadi tempat karaoke. Menurut pria yang akrab disapa HSG, lebih bermanfaat lagi jika ruangan itu difungsikan untuk ruangan anggota dewan atau ruang transit.

"Kita menolak keberadaan ruangn karaokean disini, kita tidak setuju," tandasnya

Mantan ketua DPRD, HP Yuliarso BAE menjelaskan ruangan karaoke ini sebenarnya sudah ada sejak bulan ramadhan. Dirinya juga sempat kaget saat syuting iklan ucapan idul fitri tiba-tiba bunyi music di ruang sebelah, setelah dilihat ternyata ruangan karaoke. Yuliarso juga tidak tahu menahu anggaran yang dihabiskan untuk ruangan karaoke karena tahunya sudah jadi.

Walaupun posisi dirinya saat itu sebagai ketua DPRD, politisi partai Demokrat ini tidak pernah tahu akan ada anggaran khusus untuk pengadaan alat karaoke termasuk ruangan khusus. Untuk itu, dirinya tidak aneh apabila muncul polemic akibat  room karaoke yang baru pertama kalinya muncul di dewan.

"Benar, saya tidak tahu siapa yang menganggarkan meski saya ketua dewan," kata ketua PAC Partai Demokrat kecamatan Kesambi

Kabag Umum Setwan Sutikno kepada wartawan menjelaskan, keberadaan ruangan itu sebenarnya tidak lebih hanya sebagai ruang transit. Selama ini ruangan itu digunakan sebagai ruangan rapt ketika rapat DPRD mengalami deadlock.

Sutikno membantah setwan sengaja mendesain ruangan itu sebagai ruangan karaoke. "Kalau ruangan karaoke pasti desainnya seperti ruangan karaoke di tempat lain, buktinya ruangan ini tidak kedap suara dan bisa terdengar di ruangan lain. Ini bukan tempat karaoke, kalau ruangan karaoke pasti desaiannya khusus. Ini hanya ruangan untuk transit," tegasnya

Disinggung perihal anggaran yang dihabiskan untuk  pengadaan alat karaoke dan desain ruangan, Sutikno menjelaskan  anggarannya sekitar Rp25 juta sampai Rp30 juta. Dirinya juga meminta maaf kepada anggota DPRD yang baru  dilantik.

Sekretaris DPRD, Drs Sutisna MSi  didepan wartawan meminta maaf. Sekretariat berjanji dalam wkatu dekat akan segera mengubah ruangan dan tidak lain menjadi tempat untuk karaoke. Sekwan di depan anggota dewan juga meminta maaf. (abd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus Bekuk Dua Terduga Anggota ISIS di Balikpapan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler