jpnn.com, DEPOK - Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok, Dedy Martoni mengajarkan cara pendampingan anak usia dini melalui kegiatan yang melibatkan guru PAUD dan TK, serta orang tua.
Acara pertama adalah 'Peningkatan Kompetensi Komite dan Komunikasi Efektif Orang Tua dan Komite. Sementara itu, acara kedua adalah workhshop 'Implementasi Kurikulum Merdeka dan Orang Tua Mendampingi Perkembangan Anak Usia Dini.
BACA JUGA: Gelar Forum Regional PAUD-HI, Ini Target Seameo Ceccep & Tanoto Foundation
Dua kegiatan yang digelar di Balai Kora Depok, ini guna menyamakan persepsi dan meningkatkan kompetensi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, serta memberikan pemahaman dalam mendampingi anak usia dini.
Menurut Dedy, implementasi Kurikulum Merdeka harus dilakukan bersama-sama dan selaras, serta sejalan antara pola asuh orang tua di rumah dengan guru di PAUD atau TK.
BACA JUGA: Ini 5 Topik Utama di Konferensi Internasional ke-3 ICECCEP, Ada Soal Ketahanan PAUD
"Sama-sama berangkat dari potensi yang dimiliki anak. Setiap anak membawa segala pengetahuan yang telah dimilikinya," ujar Dedy, dalam keterangannya, Senin (30/10).
Dia mengatakan setiap anak membawa segala pengetahuan yang telah dimilikinya. Oleh karena itu, pengalaman belajar hendaknya mengandung unsur yang sudah dikenal anak dan pengalaman baru.
BACA JUGA: Mendikbudristek Serukan Investasi Lebih Besar untuk Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara
"Belajar harus menantang pemahaman anak. Artinya, aktivitas pembelajaran yang dirancang harus menantang anak untuk mengembangkan pemahaman sesuai dengan apa yang dialaminya," paparnya.
Belajar juga dilakukan sambil bermain. Belajar melalui bermain dapat memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara menyenangkan.
"Bisa menggunakan alam sebagai sarana pembelajaran. Alam merupakan sarana belajar yang tak terbatas bagi anak untuk bereksplorasi dan berinteraksi dalam membangun pengetahuannya," lanjutnya.
Proses belajar juga dilakukan melalui sensorinya. Anak memperoleh pengetahuan melalui sensorik. Pembelajaran hendaknya memberikan stimulasi yang dapat merangsang setiap kemampuan yang dimiliki anak.
Belajar juga membekali keterampilan hidup. Belajar harus dapat membekali anak untuk memiliki keterampilan hidup (life skill) sesuai dengan kemampuan anak.
"Belajar sambil melakukan pembelajaran, proyek memberikan kesempatan pada anak untuk aktif, mau bekerja dan secara produktif menemukan berbagai pengetahuan baru," beber Dedy.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melihat kegiatan tersebut baik untuk menciptakan generasi unggul guna menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Para pelaku pengelola PAUD, TK dan komite di Kota Depok harus bisa membuat anak-anak kita menjadi generasi emas yang akan datang menjadi sehat badannya, pikirannya bagus, sosialisasinya bagus," ujar Iman. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh