jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo berencana untuk melakukan reshuffle. Namun, anggota Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq mendengar kabar bahwa reshuffle tersebut bisa batal terlaksana.
"Jangan-jangan kita ribut-ribut begini reshufflenya tidak jadi, dan saya sudah mendengar itu," kata Maman dalam diskusi "Buruk Kinerja, Kabinet Terbelah" di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/1).
BACA JUGA: Begini Perintah Jokowi terkait Kasus Pelanggaran HAM
Meski demikian, Maman mengungkapkan bahwa reshuffle merupakan hak presiden. "Iya (diundur). Tapi itu hak prerogatif presiden," ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda. Menurut dia, ada kemungkinan reshuffle ditunda karena kegaduhan yang terlalu kencang.
BACA JUGA: Awas! PNS Fungsional Umum jadi Sasaran Rasionalisasi
Hanta memberikan analogi mengenai nelayan yang akan pergi bekerja. "Kalau mengambil keputusan, seorang nelayan ombak masih kencang manuver harus dibatasi. Kondisinya sudah tenang lebih mudah mengambil keputusan," ungkapnya. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Begini Tahapan Rasionalisasi PNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masa Penahanan Politikus Sumut Diperpanjang
Redaktur : Tim Redaksi