Dewi Mulyasari Mengubah Limbah Daun Tembakau Jadi Produk Ekraf, Bernilai Hingga Jutaan Rupiah

Rabu, 21 April 2021 – 13:24 WIB
Dewi Mulyasari mampu mengubah limbah daun tembakau menjadi berbagai produk ekonomi kreatif. Foto: Antara

jpnn.com, TEMANGGUNG - Warga Kelurahan Temanggung I, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Dewi Mulyasari mampu mengubah limbah daun tembakau yang sudah tidak berguna menjadi berbagai produk ekonomi kreatif bernilai hingga jutaan rupiah.

Dewi mengatakan produk kerajinan yang dihasilkan antara lain lukisan, dompet, tas, kotak cerutu, kota penyimpan kaca mata, tempat korek, dan asbak.

BACA JUGA: Kisah Kartini BRI dari Mamuju, Semangat Mantri Usra untuk Pulihkan UMKM Pasca-gempa

Produk kerajinan daun tembakau yang dipadukan dengan bahan lain seperti kayu dan kulit tersebut dijual dengan harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

"Tas dari daun tembakau yang dipadukan dengan kulit harganya ratusan ribu rupiah, namun untuk lukisan bisa mencapai Rp 5 juta," kata dia.

BACA JUGA: BRIncubator 2021, Tempat UMKM Bertransformasi untuk Go Global

Menurut dia, ide awal pembuatan kerajinan berawal saat menerima tamu dari mancanegara, tetapi tidak ada oleh-oleh atau suvenir khas Temanggung.

Oleh karena itu, dia membuat kerajinan sesuai dengan identitas Temanggung sebagai penghasil tembakau.

"Tidak semua orang merokok maka saat pelancong datang ke Temanggung bisa membawa sesuatu yang unik seperti lukisan, dompet, tas dan lain lain. Hal ini menjadi sesuatu yang berbeda, yang unik dan menikmati tembakau dari sisi nilai seninya," beber dia.

Dewi berharap produk ekraf yang dibuatnya bisa menjadi ciri khas Kabupaten Temanggung.

Sehingga, lanjut dia, daun tembakau tidak hanya menjadi bahan rokok kretek, tetapi bisa menjadi barang seni bernilai tinggi.

"Saat ini pemasaran hasil karyanya sudah sampai Makassar, Bali, Semarang, dan Yogyakarta," kata Dewi.

Dewi menjelaskan, sebelum dijadikan barang seni, limbah daun tembakau harus melalui proses pengolahan, yakni dikukus, setelah itu direbus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.

"Proses ini memakan waktu satu hari dengan pengawasan, karena jika daun tembakau terlalu kering saat dijemur maka tidak bisa digunakan karena rapuh atau mudah remuk," kata dia.

Dia menilai daun tembakau yang cocok dibuat kerajinan diperoleh dari Temanggung, karena daunnya lebih tebal dibanding dari daerah lain. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler