jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kembali menyelenggarakan ajang pembinaan dan inkubasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tahunan, BRIncubator.
Executive Vice President Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI Djoko Purwanto mengatakan acara BRIncubator tahun ini merupakan ajang keempat yang diselenggarakan sejak 2018.
Bank pelat merah itu berharap dari acara ini akan muncul UMKM yang berkembang, siap masuk pasar global, dan menjadi teladan bagi pelaku usaha lain.
“Ujung-ujungnya kami juga akan mengajak teman-teman UMKM untuk ikut pameran kita di akhir tahun, BRILIAN Preneur 2021, yang biasanya dilakukan BRI pada Desember," ujar Djoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (20/4).
BACA JUGA: BRI Group Dorong Peningkatan Literasi Keuangan Pasar Modal Milenial
Dia berharap UMKM dapat memanfaatkan dan mengikuti BRIncubator dengan baik untuk naik kelas dan go global.
"Berikutnya kami cari lagi peserta-peserta lain sehingga bisa mengumpulkan berbagai UMKM yang siap ekspor,” ujar Djoko.
BACA JUGA: Perkuat 13,5 UMKM, BRI Ventures Masuk Bukalapak
Dia mengatakan tahun ini BRIncubator akan diselenggarakan dengan tajuk BRIncubator Go Global.
Tahap pertama, lanjut dia, pembinaan UMKM ini akan dilakukan BRI pada April hingga akhir Mei 2021.
Kemudian, kata dia, pada BRIncubator Go Global 2021 pembinaan dan inkubasi dilakukan terhadap UMKM di bidang kuliner.
Djoko menyebutkan, ada 30 UMKM yang sudah terpilih menjadi peserta acara, setelah mereka melalui seleksi dari 1.355 UMKM yang mendaftar.
"Nantinya, puluhan UMKM ini akan mendapat pembinaan pola pikir (mindset), skill, dan attitude agar bisa langsung menguasai pengetahuan kewirausahaan dasar serta masuk ke bisnis digital," jelas Djoko.
Sementara itu, dalam sambutannya di acara peluncuran BRIncubator 2021, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara pembinaan UMKM tahunan oleh BRI.
Dia berharap melalui BRIncubator Go Global 2021 akan ada banyak pelaku UMKM sektor kuliner yang bertransformasi, masuk ekosistem digital, serta siap bersaing di pasar global.
Menukil data Survei Angkatan Kerja Nasional Badan Pusat Statistik (BPS), hingga 2020 lalu rasio kewirausahaan di Indonesia ada pada angka 3,47 persen.
Teten mengakui angka ini ada di bawah rasio kewirausahaan negara-negara tetangga seperti Thailand sebesar 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah berniat untuk segera meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia menjadi empat persen lebih.
“Pengembangan kewirausahaan lewat pendekatan inkubasi merupakan solusi untuk meningkatkan persentase kewirausahaan kita," ungkap dia.
Teten menjelaskan, saat ini Indonesia berada dalam tahap menuju ke negara maju, sehingga setidaknya harus memiliki rasio kewirausahaan sebesar 4 persen.
"Jadi ini PR kita bersama. Pendekatan inkubasi untuk melahirkan wirausaha-wirausaha baru dari yang eksisting saat ini, dari UMKM yang unggul ini, menjadi penting kolaborasikan bersama-sama,” ujar Teten.
Dia juga menyebut keberadaan UMKM yang sudah go digital dan produktif adalah kunci pemulihan ekonomi.
"Acara seperti BRIncubator memegang peran penting dalam membantu pemulihan ekonomi, dengan cara menyiapkan semakin banyak UMKM yang siap masuk ekosistem digital," kata dia.
Apresiasi senada pun diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang hadir dalam acara daring tersebut.
Menurut dia, pandemi Covid-19 telah membawa masyarakat ke sebuah era kenormalan baru.
Salah satunya, lanjut dia, yakni para pelaku usaha harus mulai melakukan transformasi digital dan menjadi pelaku usaha yang terbuka, inovatif, lincah, serta mampu berkolaborasi.
Sandiaga menilai, dengan pengalaman lebih dari 15 tahun para evaluator U-Coach akan menyeleksi para pelaku ekraf (ekonomi kreatif) kuliner secara professional sesuai dengan kebutuhan program BRIncubator.
"Di sinilah kunci awal untuk mencari ekraf kuliner yang tepat sehingga bisa mendapatkan calon-calon local heroes,” papar Sandiaga.
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting menyebut acara BRIncubator 2021 akan membantu perluasan pemasaran produk UMKM Indonesia.
Loto mengatakan, selama ini pemerintah sudah banyak melakukan program dan kegiatan untuk mendorong UMKM agar naik kelas dan Go Global.
“Ragam program telah dilakukan Kementerian BUMN bersama BUMN terkait di antaranya melalui layanan Rumah BUMN, dan layanan pasar digital UMKM atau yang lebih sering dikenal PaDi UMKM," kata dia.
Dia menyebutkan, pada 2020 tercatat 10,7 triliun transaksi dari sembilan BUMN piloting kepada UMKM yang ada di PaDi UMKM.
"Sedangkan hingga triwulan-I 2021, total transaksi PaDi UMKM telah mencapai 3,5 triliun yang melibatkan 5.705 UMKM,” ujar Loto.
Menurut Founder & CEO PT U-Coach Djivasrana Grahasada Gendro Salim, sepanjang 2021 ini ajang BRIncubator akan diselenggarakan untuk membantu pengembangan bisnis UMKM andalan di sektor kuliner, fesyen, kerajinan tangan, dekorasi rumah, aksesoris dan kecantikan serta kesehatan.
“Semoga dengan perubahan mindset, dengan perbaikan mutu, kemasan, perbaikan segala macam produk yang nanti akan bantu satu persatu, akan menjadikan produk-produk Indonesia menjadi luar biasa di kancah global maupun lokal,” ungkap Gendro. (jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia