Di Apartemen Tangerang Para PSK Berkumpul, Ada yang Main Kuda-kudaan di Kamar Elita, Alat Kontrasepsi Berserakan

Jumat, 12 Maret 2021 – 14:22 WIB
Para PSK, calo dan germo yang terlibat prostitusi di apartemen Aeropolis, Neglasari, Kota Tangerang diamankan diperiksa di Mapolrestro Tangerang Kota. Foto: Tangerang Eskpres

jpnn.com, TANGERANG - Polisi membongkar bisnis esek-esek di Apartemen Aeropolis di Jalan Marsekal Surya Dharma, Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

Transaksi antara pria hidung belang dengan PSK menggunakan aplikasi percakapan Michat.

BACA JUGA: Marak Aksi Kriminalitas di Pusat Kota Cirebon, Polisi Diarak-Ditelanjangi Geng Motor, Satpam Bank Disiksa

Dari apartemen itu, polisi menangkap 21 orang yang terlibat. Sebanyak tujuh wanita adalah PSK, lima orang wanita dan tujuh laki-laki sebagai calo, serta dua orang tamu dari PSK. Mereka berkencan di salah satu kamar milik Elita.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan, ada sejumlah calo yang memfasilitasi kamar apartemen digunakan sebagai tempat eksekusi.

BACA JUGA: Cerita Penumpang Selamat Bus Masuk Jurang di Sumedang, Merinding, Percakapan Sopir dengan Kernet

“Modusnya para calo atau broker hidung belang ini menyediakan kamar apartemen dengan biaya sewa Rp150 ribu per tiga jam. Tarif PSK antara Rp500ribu sampai Rp700 ribu untuk satu kali kencan,” ujar Deonijiu dilansir dari Tangerang Ekspres, Jumat (12/3).

Deonijiu menambahkan, para PSK ini menjajakan dirinya menggunakan aplikasi percakapan Michat.

BACA JUGA: Mbak Eli Mutia Dihamili Laki-laki, Terjadi Peristiwa Mengerikan di Kamar Mandi

Setelah waktu dan harga disepakati, pria yang ingin kencan mendatangi Apartemen Aeropolis. Para wanita PSK ini juga tinggal di apartemen itu.

Di tempat ini, sudah ada calo yang akan menyambut serta menyediakan kamar. “Upah untuk calonya Rp50ribu per tamu. Kamar apartemen disewa pelaku muncikari per bulan antara Rp 2,2juta sampai dengan Rp2,4juta,” katanya.

Ia menjelaskan, dari hasil penangkapan ini, polisi mengamankan barang bukti berupa uang hasil transaksi, handphone yang berisi percakapan Michat, alat kontrasepsi dan buku catatan tamu.

“Untuk wanita PSK berasal dari Bekasi dan Purwakarta, mereka tinggal di apartemen itu. Sedangkan tamu, mereka dapat dari para calo yang sudah bekerja sama dengan para PSK tersebut,” ungkapnya.

“Saya ingatkan, kasus ini pelajaran bagi para orangtua untuk mengawasi anaknya. Kegiatan di media sosial mereka juga harus dipantau. Masyarakat juga bisa laporkan ke kami jika menemukan praktik prostitusi online seperti ini,” katanya. (ran/tangerangekspres)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler