JAKARTA - Ada-ada saja persoalan Ujian Nasional (UN) yang terjadi di berbagai daerah. Bila di Sumatera Utara ribuan sekolah tak dapat naskah soal, di Bandung lebih lucu, karena siswa SMK malah mendapat jatah soal SMA.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Iwan Hermawan kepada JPNN.COM, Senin (15/4). Menurutnya, banyak permasalahan yang terjadi di daerah itu pada hari pertama UN SMA/MA dan SMK.
"UN di Kota Bandung kacau di beberapa SMK, lembar jawaban UN yang seharusnya bahasa Indonesia ternyata isinya Bahasa Inggris. Bahkan di SMK Cendikia diberi soal SMA, jadinya sekolah fotocopy soal," kata Iwan.
Persoalan lain, kata dia, sama dengan yang terjadi di Sumut, yakni adanya kekurangan naskah UN yang didistribusikan oleh pusat. Seperti di SMA 09, 10, 13 dan SMA 15. Solusi untuk mengatasainya, soal yang ada terpaksa digandakan.
"Kekurangan soal solusinya di fotocopy. Dengan kekacauan ini kami FGII mendesak Mendikbud direshuffle oleh Presiden," tegas guru yang juga vokal menentang perubahan kurikulum yang dilakukan pemerintah secara mendadak.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Mohammad Nuh membolehkan naskah UN tersebut dicopy, selama itu dilakukan untuk memenuhi kekurangan soal. Selain itu prosesnya harus diawasi dengan ketat oleh panitia dan pengawas.(fat/jpnn)
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Iwan Hermawan kepada JPNN.COM, Senin (15/4). Menurutnya, banyak permasalahan yang terjadi di daerah itu pada hari pertama UN SMA/MA dan SMK.
"UN di Kota Bandung kacau di beberapa SMK, lembar jawaban UN yang seharusnya bahasa Indonesia ternyata isinya Bahasa Inggris. Bahkan di SMK Cendikia diberi soal SMA, jadinya sekolah fotocopy soal," kata Iwan.
Persoalan lain, kata dia, sama dengan yang terjadi di Sumut, yakni adanya kekurangan naskah UN yang didistribusikan oleh pusat. Seperti di SMA 09, 10, 13 dan SMA 15. Solusi untuk mengatasainya, soal yang ada terpaksa digandakan.
"Kekurangan soal solusinya di fotocopy. Dengan kekacauan ini kami FGII mendesak Mendikbud direshuffle oleh Presiden," tegas guru yang juga vokal menentang perubahan kurikulum yang dilakukan pemerintah secara mendadak.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Mohammad Nuh membolehkan naskah UN tersebut dicopy, selama itu dilakukan untuk memenuhi kekurangan soal. Selain itu prosesnya harus diawasi dengan ketat oleh panitia dan pengawas.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus DPID, Kader PAN Digarap Lagi
Redaktur : Tim Redaksi