jpnn.com - BREBES - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo meminta pemerintah daerah (pemda) untuk tidak takut berinovasi.
Yusharto mengatakan inovasi tidak selalu dengan melahirkan sesuatu yang baru.
BACA JUGA: BSKDN Kemendagri Minta Pemda Berinovasi untuk Memacu Pertumbuhan Wirausaha
Inovasi, kata Yusharto, dapat dilakukan Pemda melalui difusi atau pembaharuan terhadap inovasi yang sudah ada.
"Inovasi itu kan bukan sesuatu yang baru sama sekali ya, tetapi kita bisa coba istilahnya difusi, lalu bisa kita terapkan di masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) kita," pesan Yusharto saat mengunjungi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Baperlitbang) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Kamis (19/1).
BACA JUGA: Kepala BSKDN Kemendagri Minta Pemda Terus Berinovasi demi Indonesia Emas 2045
Kunjungan Yusharto ini merupakan upaya BSKDN Kemendagri memperkuat inovasi di daerah, khususnya di Kabupaten Brebes.
Dalam kunjungannya itu Yusharto menjelaskan mengenai manfaat berinovasi.
BACA JUGA: Erick Thohir Potong Birokrasi Rumit yang Menyulitkan Inovasi dan Investasi
Salah satu manfaat inovasi adalah dapat membuat pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki daerah lebih efektif dan efisien.
Dia mencontohkan Kabupaten Brebes yang terkenal sebagai penghasil bawang dan telur asin.
Kekayaan alam tersebut bisa dikelola dengan baik, jika daerah memiliki inovasi yang mumpuni.
"Apalagi Kabupaten Brebes ini kan terkenal sekali dengan bawang dan telur asinnya, tinggal bagaimana lebih banyak lagi variasinya (dengan inovasi)," tutur Yusharto.
Badan Riset Daerah atau BRIDA
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga menyinggung perihal arahan pemerintah pusat melalui BSKDN Kemendagri kepada Pemda agar segera membentuk Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA).
Yusharto berharap Pemda termasuk Kabupaten Brebes, juga dapat memaksimalkan fungsi litbang dan strategi kebijakan di masing-masing wilayahnya.
"Memang arahan pemerintah pusat begitu (mendirikan BRIDA). Memang bagusnya berdiri sendiri (lembaga kelitbangan), tetapi kalau struktur organisasi berdasarkan beban kerjanya belum ada dan memang masih gabung dengan Baperlitbangda ya monggo, tetapi fungsinya tetap dimaksimalkan ada litbang berikut strategi kebijakannya," papar Yusharto Huntoyungo. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu