Di Car Free Day, Warga Berteriak 'Kumis Lanjutkan'

Minggu, 16 September 2012 – 13:45 WIB
Fauzi Bowo saat berkampanye di hari terakhir putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, Minggu (16/9). Foto: Getty Images
JAKARTA - Pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli memanfaatkan hari terkahir kampanye putara kedua dengan menghadiri Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, Minggu (16/9). Kehadiran pasangan berakronim Foke-Nara ini  disambut pengunjung, baik ibu-ibu, bapak-bapak, anak muda dan anak-anak berteriak 'Kumis Lanjutkan'.

Pantauan di lapangan tampak orang-orang berebut tidak hanya untuk bersalaman, mereka juga merengsek untuk mendekat ke Foke untuk minta foto bersama. Foke yang didampingi Nachrowi Ramli dikawal ketat baik protokoler Balaikota maupun para tim sukses bersergam Putih Orange, yang bertuliskan Jakarta Bersatu.

Dalam kelilingnya Foke-Nara ini menyambangi berbagai macam komunitas, seperti Komunitas Sepeda BMK, Sepatu Roda, komunitas Bakiak dan Enggrang. Tidak hanya itu, Foke juga disuguhkan aksi debus, dan aksi para Breakdance. Dalam setiap atraksi, Foke tampak memberikan semangat dan sekali-kali Foke ikut memainkan alat musik, seperti menambuh gendang Barongsai.

Kepada wartawan, Fauzi Bowo mengtakan di hari terkahir kampanye ini, dia dan pasangannya optimis bisa memenangkan pemilihannya nanti. "Jelas optimis sejak awal sampai akhir. Saya melihat warga Jakarta antusias menghadapi putaran kedua ini. Dan tidak ada melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa menjadi kendala. Semua bergembira," kata Fauzi Bowo, di Bunderan HI, Minggu (16/9).

Pria yang akrab dipanggil Bang Kumis ini mengatakan dalam kampanyenya di Bunderan HI ini tidak menganggu aktivitas warga di car free day ini. Semoga mereka dilatarbelakangi atas kecintaan warga kepada kota Jakarta. "Mudah-Mudah putaran kedua ini bisa lancar dan senang, semoga warga juga bisa lebih banyak lagi mengajak warga untuk berpartisipasi dalam pemilihan nanti," pintanya.

Foke yakin warga Jakarta akan memilih secara objektif dan rasional demi 5 tahun yang akan datang. Gubernur DKI Jakarta ini juga yakin, warga Jakarta cerdas tidak mempercayai hal-hal yang tidak mungkin. "Ini dialek warga Jakarta, dan tidak akan mudah membeli pepesan kosong. Ini bukan saya yang bilang, tapi warga Jakarta yang bilang. Ini harus dipahami sebagai dialek Jakarta," tegasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Janji Sertifikasi Pemukiman Ilegal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler